Kemendesa PDTT Teken MoU dengan Bank Mandiri guna Membangun Negeri

JABARNEWS | JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) menjalin kerjasama dengan lembaga perbankan untuk terus menyukseskan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama pada Senin (30/9/219) antara Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Bank Mandiri.

Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, sedangkan Kementerian Desa diwakili Sekjen Kementerian Desa Anwar Sanusi bersama Dirjen PPMD Taufik Madjid serta para eselon I. Yang dikerjasamakan mengenai Pemahaman Jasa Layanan Perbankan.

Penandatanganan MoU disaksikan oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, beserta Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Kementerian Desa, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar, dan Direktur Ritel Bank Mandiri Donsuwan Simatupang.

Baca Juga:  Liburan Idul Adha Ditengah Pandemi Covid-19, Lokasi Wisata Diserbu Pengunjung

Dalam sambutannya, Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo mengungkapkan pentingnya membangun kerjasama dengan perbankan untuk turut serta membangun negeri. Terlebih desa menjadi isu prioritas pemerintahan Joko Widodo.

“Ini juga bentuk perhatian terhadap desa sebagaimana yang tertuang dalam nawacita ketiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” kata Mendes Eko Sandjojo.

Pembangunan desa penting adanya, untuk memastikan bahwa tidak ada kesenjangan dan kemiskinan. Dan program Dana Desa, sebut Eko, yang diberikan ke desa-desa untuk mengejar ketertinggalan, diproyeksikan melahirkan desa-desa wisata dan desa ekonomi kreatif.

Baca Juga:  Buah-buahan Melimpah Di Majalengka, Harganya Tak Sampai Rp10 Ribu/Kg

“Ini bisa menjadi one stop bisnis model. Di dalam Prukades, kita link-kan pemerintah daerah yakni bupati, dunia usaha, perbankan dan masyarakat. Ini penting, karena kalau tidak menggunakan role bisnis ini tidak bisa sustainable. Terlebih, petani terhambat dengan pasca panen, harga yang naik turun, dan inflasi. Maka, model prukades sangat penting, dimana masyarakat diuntungkan, dan konsumen juga diuntungkan,” jelas Eko Sandjojo.

Baca Juga:  Dikalahkan Timnas Indonesia U-17, Pelatih UEA Puji Tiga Pemain Asuhan Bima Sakti

Sementara itu Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo juga mengatakan, Kementerian Desa telah menjadi ikonik dalam pembangunan masyarakat di desa.

Upaya Bank Mandiri sendiri dalam membangun pedesaan yakni dengan memberikan layanan yang terbaik bagi Kemendesa dengan prinsip saling bersinergi.

Bank Mandiri telah membuat IRC (Integrated Rice Center) yang menjadi pusat pengolahan gabah dan beras kepada BumDes.

“Bank Mandiri juga membangun agent banking. Sehingga nantinya, jaringan BumDes dengan peranan KUR dan agent banking bisa mensejahterkan masyarakat di pedesaan. Sehingga dapat membangun kemandirian dan literasi terhadap pengelolaan keuangan,” ujar Kartika. (Red)