Kemenkes Soroti Kasus Ratusan Mahasiswa di Kota Bandung yang Positif HIV/AIDS, Ternyata…

Ilustrasi kasus HIV/AIDS. (Foto: gloveclinic.com).

Berdasarkan data epidemiologi HIV secara nasional, lanjut Maxi, jumlah kasus paling tinggi berada di DKI Jakarta sekitar 90.900 kasus, disusul Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Bali, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau.

Baca Juga:  Purwakarta Belum Masuk Kategori Zona Merah Covid-19

Maxi mengatakan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung termasuk daerah yang memiliki program penanggulangan HIV/AIDS yang sangat baik secara nasional.

Salah satunya, berdasarkan hasil pelacakan kasus yang bergulir secara konsisten setiap tahun rata-rata melebihi 75 persen target untuk menemukan pasien dan penanganan pengobatan.

Baca Juga:  Pemeliharaan dan Pengamanan Aset dan Gedung Kota Bandung, Dinilai Masih Kurang

“Kota Bandung sangat intensif melakukan skrining terutama pada populasi kunci, salah satunya mahasiswa,” ujarnya.

Seluruh temuan kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut, kata Maxi, diobati menggunakan Antiretroviral (ARV) untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.

Baca Juga:  Tanggapi Lembaga Filantropi yang Selewengkan Dana Kemanusiaan, Begini Komitmen Pusat Zakat Umat