Kemenkes Terima 542 Laporan Perundungan Dokter, Ada dari RSHS Bandung

Siti Nadia Tarmizi
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi. (Foto: dok. Kemenkes).

JABARNEWS | BANDUNG – Pelaksana Tugas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 542 laporan terkait perundungan atau bullying dokter.

Menurut dia, hal tersebut untuk merespons kasus perundungan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terhadap mahasiswi Jurusan Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Dokter Aulia Risma Lestari.

Baca Juga:  Mitigasi Penularan Omicron, Kemenkes Lacak Transmisi Lokal Pelaku Perjalanan Bogor-Jakarta

“Jadi yang masuk ke dalam kanal pengaduan itu 1.500 laporan, tetapi kemudian kan kita harus verifikasi apakah 1.500 itu betul-betul perundungan karena kan ini sifatnya sangat subjektif. Dari 1.500 itu, 540-nya yang betul-betul terkategori masuk dalam kasus perundungan,” kata Nadia di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/9/2024).

Baca Juga:  Tekan Angka Kanker Serviks, Pemerintah Akan Gratiskan Vaksin HPV Untuk Anak-anak

Dia menyampaikan, dari 542 kasus perundungan tersebut, 221 di antaranya terjadi di beberapa rumah sakit (RS) vertikal yang ada di bawah Kemenkes.

“Itu ada di RS M. DJamil -Padang-, RS Mohammad Hoesin -Palembang-, RS Adam Malik -Medan-, bahkan di RSCM -Jakarta- juga ada, kemudian RS Hasan Sadikin -Bandung-, RS Kariadi -Semarang-, RS Wahidin Sudirohusodo -Makassar-, RS Kandou -Manado-, hampir semua rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan di mana memang rumah sakit ini menjadi wahana pendidikan dari sebagian besar pendidikan dokter spesialis,” ucapnya.

Baca Juga:  Duh! Tiba di Indonesia, Belasan Jamaah Haji Terkonfirmasi Positif Covid-19