KH Ma’ruf Amin: Khittah Nahdlatul Ulama itu Islahiyah, Miliki Makna Ini

Wapres KH Ma’ruf Amin saat peluncuran dan bedah buku karya Ahmad Baso dan KH Zulfa Mustofa di Hotel Radisson, Bandar Lampung, Rabu (22/12/2021). (Istimewa)

“Ketika tidak relevan, kita i’adatun nadhar (mempertimbangkan ulang pandangan tersebut),” terang Mustasyar PBNU ini.

Semua hal itu, lanjut Kiai Ma’ruf, merupakan warisan Syekh Nawawi al-Bantani yang juga dianut oleh muassis (pendiri) NU.

Baca Juga:  Kakek di Majalengka Setubuhi Cucunya Berkali-kali Selama 3 Tahun

Hal itu pula yang disampaikan KH Zulfa Mustofa dalam sambutannya menerangkan isi kitab yang ditulisnya. “Jadi, legasi dari Syekh Nawawi selain kitab-kitabnya, adalah murid-muridnya,” kata Katib Syuriyah PBNU itu.

Baca Juga:  BOR di Indonesia Turun, Presiden Jokowi: Covid-19 Masih Jadi Ancaman Nyata

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Peluncuran Buku Taufik Abdullah berharap akan lahir buku-buku baru yang memberikan peta jalan NU ke depan.

Peluncuran buku ini dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziyah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) HA Muhaimin Iskandar, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU H Rumadi Ahmad. ***

Baca Juga:  Tekan Angka AKI dan AKB, IBI Ciamis Prioritaskan Layanan Kesehatan