Yahya Waloni tak mengira, candaan itu rupanya ramai dan memancing kemarahan masyarakat.
“Motivasi saya hanya karena bertujuan untuk candaan. Saya baru menyadari bahwa hal tersebut menyebabkan meresahkan masyarakat,” katanya.
Baca Juga: KPU Kota Bandung Minta Hindari Politik Uang dan Ujaran Kebencian di Pilkada Serentak 2024
Di sisi lain, Yahya Waloni juga tak mengetahui bahwa ceramahnya disiarkan secara langsung. Meski begitu, ia menyadari bahwa pernyataan itu tak semestinya ia ucapkan.
“Sepengetahuan saya itu hanya dokumentasi orang yang merekam saja,” kata Yahya Waloni.
Yahya juga mengakui bahwa pernyataan serupa juga pernah ia lakukan dalam sesi ceramah di kesempatan dan tempat berbeda, salah satunya di Masjid Kauman, Pekalongan, Jawa Tengah.