JABARNEWS | CIANJUR – Maraknya informasi bohong atau hoax di media sosial menjadi kekhawatiran bagi tatanan kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya peran institusi formal sangat dibutuhkan dalam mengedukasi para penikmat dunia maya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Cianjur Suprayogi meminta kepada seluruh institusi formal, baik lembaga pendidikan, lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Media Massa untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat Cianjur. Hal tersebut untuk menciptakan tatanan masyarakat yang lebih maju dan agamis.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri perlu bantuan dari seluruh masyarakat dalam memerangi kebatilan yang ada di dunia maya. Oleh karenanya peran aktif institusi formal sangat kami butuhkan,” kata Suprayogi kepada jabarnews.com saat ditemui di meja kerjanya, belum lama ini.
Menurutnya peranan lembaga tersebut sangat penting, terlebih peranan media massa dalam mendidik warga sangat berpengaruh besar. Apapun informasi saat ini bersumber dari media harus berimbang sesuai dengan kenyataan. Pasalnya itu berpengaruh pada objektivitas penilaian dan kecenderungan masyarakat.
“Masyarakat selama ini terlalu gampang percaya. Oleh karenanya pengetahuan tentang literasi media itu penting, sehingga warga bisa membedakan dan tidak membuka link-link yang bersifat propaganda,” terangnya.
Selain itu, lanjut Yogi, konten-konten yang tidak perlu dan tidak penting tidak perlu di umbar ke media sosial karena tidak akan berdampak positif terhadap masyarakat.
“Jadikan media sosial untuk memberikan masukan yang sifatnya membangun dan mendidik masyarakat,” paparnya.
Suprayogi pun tidak menampik bahwa pemerintah pun sadar membutuhkan masukan dari masyarakat maka media bisa dijadikan alat untuk memberikan masukan-masukan untuk membangun Cianjur kearah lebih maju dan agamis. (Wan)
Jabar News | Berita Jawa Barat