Mantap, Polisi Ubah Imej Di Mata Anak

JABARNEWS | PURWAKARTA – Menghilangkan kesan angker atau menakutkan terhadap sosok polisi di mata anak-anak, sekaligus untuk membangun rasa empati anak-anak kepada polisi sejak usia dini, Kapolsek Wanayasa, AKP Sutikno, kerap melakukan sambang warga dan cipta kondisi di wilayahnya.

Tak melulu menyapa warga, Soetikno juga kerap menghampiri kerumunan anak-anak yang hendak pulang sekolah untuk berbaur dan sekadar berbincang dengan ramah. Dirinya paham benar jika di mata anak-anak itu sosok polisi kerap kali dianggap menakutkan.

Baca Juga:  Berikut Aturan dan Jadwal Pencairan THR Pekerja serta Gaji 13 PNS

“Belum lagi kebiasaan orangtua saat membujuk anak-anak sering kali menakut-nakuti dengan kata-kata ‘awas nanti dilaporin ke polisi, ih takut ada polisi nanti ditangkap lho’ dan lainnya. Di mana kebiasaan tersebut secara tidak langsung menciptakan stigma polisi itu angker dan lainnya di mata anak-anak,” kata pria yang akarab disapa Tikno, Selasa (20/2/2018).

Saat patroli menjelang anak-anak masuk sekolah, Sutikno kerap membantu menyeberangkan anak-anak ke sekolahnya. Berbagai usaha yang dilakukannya itu pun menuai hasil positif. Tampak anak-anak tidak segan untuk berbincang langsung dengannya, bahkan cium tangan dan bersenda gurau.

Baca Juga:  Tiga Pasar Tradisional Di Kota Bandung Ditutup Sementara, Ini Sebabnya

“Upaya ini kami lakukan agar anak-anak tidak takut sama polisi dan bangga jika bertemu polisi sebagai sosok pelindung anak-anak,” ujarnya.

Sutikno berharap, seluruh masyarakat, baik dewasa, remaja hingga anak-anak tidak usah takut dengan kehadiran polisi. Justru diharapkan, masyarakat bisa dekat dengan polisi agar polisi bisa mengetahui permasalahan yang terjadi di lingkungannya.Polisi sebisa mungkin menyelesaikan masalah yang timbul tanpa harus berurusan dengan hukum.

Baca Juga:  Ini Alasan Menko Perekonomian Soal Tidak Akan Impor Bawang Merah

“Upaya ini juga cukup efektif untuk meredam konflik sosial. Dengan kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat setiap hari, diharapkan permasalahan yang terjadi di masyarakat bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah sehingga tidak perlu dibawa ke ranah hukum,” ucapnya. (Gin)

Jaabarnews | Berita Jawa Barat