JABARNEWS | SUKABUMI – Ditengah pandemi Covid-19, permintaan ubi jalar mengalami peningkatan untuk memenuhi kebutuhan pangan di luar negeri.
Ketua Asosiasi Agrobisnis Petani Ubi Jalar Indonesia (Asapuji) Ridwan Saepurrahman mengatakan di masa pandemi ekspor ubi jalar mengalami peningkatan
“Ekspor ubi jalar meningkat khususnya konsumen yang dari luar untuk ketahanan pangan,” ujar Ridwan di Sukabumi dikutip, Kamis ( 09/07/2020).
Ridwan menambahkan peningkatan permintaan khususnya untuk jenis Ubi Cilembu dan Benny Azuma. Meskipun Ubi Cilembu berasal dari Sumedang dan dibawa ke Sukabumi. Sementara Ubi Benny Azuma pengembangannya ke Cirebon.
“Tujuan ekspor ubi jalar antara lain ke Singapura, Iran, Hong Kong, Dubai, dan Korea Selatan. Dari total produksi yang dihasilkan sekitar 70 persen untuk ekspor dan sisanya 30 persen untuk pasar lokal seperti ke Cipanas, Kabupaten Cianjur,” ujarnya
Ia merinci produksi ubi jalar yang dipanen dalam jangka waktu 3,5 bulan bisa menghasilkan 18-20 ton per hektare. Sementara kalau panen 4 bulan menghasilkan 20-25 ton per hektare.
“Harapannya dengan potensi ekspor ini, Asapuji mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki khususnya ubi dan sayuran yang kini sangat diminati luar negeri,” ungkap Ridwan. (Red)