Mengerikan! Ternyata Ini Bahaya Gas Air Mata Menurut Pakar Kesehatan

Gas air mata saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. (Foto: Detik.com).

JABARNEWS | BANDUNG – Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Dede Nasrullah angkat bicara terkait penggunaan gas air mata saat kerusuhan yang berujung tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Kerusakan disebabkan para suporter Arema FC tak puas tim kesayangan mereka dikalahkan Persebaya 2-3.

Akibatnya, para suporter turun kelapangan. Alhasil untuk meredam kerusuhan polisi membubarkan dengan menembakkan gas air mata, diantara suporter sesak napas bahkan sampai menyebabkan ratusan Arema meninggal dunia.

Baca Juga:  Jamaah Jangan Panik! Bagi yang Terdaftar 2020 Berangkat Tahun Depan

Dede mrngatakan, gas air mata bisa menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit.

Dia menyebutkan bahwa Gas air mata mengandung tiga kumpulan bahan kimia, salah satunya yang sering digunakan adalah chloroacetophenone atau CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau CS.

“Paparan bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit,” kata Dede yang juga dosen Fakultas Ilmu Kesehatan dikutip JabarNews.com dari INews Surabaya Selasa (4/10/2022).

Senyawa CS, lanjut dia, biasanya diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa.

Baca Juga:  Satgas Saber Pungli Jabar Datangi Pendopo Sukabumi, Ini Alasannya

“Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas air mata terpapar di kulit, terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih,” tuturnya.

Selain itu, gas air mata juga dapat menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas, serta penglihatan kabur. Gejala lainnya terkait dengan pernapasan adalah sulit bernapas, batuk, mual, dan muntah.

Lebih jauh, Dede menjelaskan tips menghindari dampak buruk gas air mata, pertama adalah menyiram bagian yang terpapar dengan air bersih yang mengalir. Air bisa menurunkan konsentrasi senyawa CS dalam formulasi.

Baca Juga:  Ketua DPRD Kota Bandung Ingatkan Pentingnya Pendidikan

“Kedua, tutup dengan rapat hidung, mata, dan mulut bisa dengan menggunakan masker untuk meminimalisasi terhirupnya gas tersebut,” jelasnya.

Ketiga, sambung Dede, segera ganti pakaian yang sudah terkontaminasi dan jangan sampai terkena atau menyentuh anggota tubuh.

“Keempat, segera menjauh dari area yang terdampak gas air mata. Terakhir carilah pertolongan medis, jika masih ada efek akibat gas air mata 20 menit setelahnya atau jika mengalami sesak segera minta pertolongan medis,” tandasnya. (Red)