Menteri Bahlil Minta Proyek Kendaraan Listrik Dipercepat, Ini Targetnya

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. (Foto: Detik.com).

Selain investasi untuk baterai mobil listrik di Bantaeng, pemerintah juga ingin mempercepat realisasi investasi tambang nikel di Papua. Bahlil menekankan bahwa meskipun menginginkan percepatan, Presiden meminta agar semua mekanisme investasi dilakukan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Bahlil menjelaskan bahwa nilai investasi untuk proyek baterai mobil listrik di Bantaeng mencapai 9 miliar dolar AS. Produksi awal akan berfokus pada baterai sel untuk memenuhi permintaan di dalam negeri dan untuk ekspor.

Baca Juga:  Bawang Putih Meroket di Jabar, Emil: Kita Bisa Kendalikan Harga

Tahap pertama produksi diperkirakan sekitar 20 Giga untuk baterai selnya. Ke depan, permintaan baik di dalam negeri maupun untuk ekspor akan terus meningkat. Ekspor akan ditujukan ke Eropa, dan Inggris akan menjadi hub untuk pasar Eropa.

Baca Juga:  Empat Wilayah Jadi Pembangunan Strategis Investasi, Kawasan Rebana dan Jabar Selatan Nilainya Rp400 Triliun

“Jangan kita lambat hanya dengan kajian terus. Negara ini terlalu banyak kajian sampai prinsip kita, arahan bapak Presiden jelas minta percepatan di bulan September semua sudah selesai. Harus selesai dan harus sudah mulai groundbreaking di lokasinya dan semua sudah clear,” kata Menteri Bahlil dikutip JabarNews.com dari Suara.com, Kamis (1/6/2023).

Baca Juga:  Ini yang Jadi Prioritas Insentif Kendaraan Listrik, Kata Presiden Jokowi

Bahlil menegaskan bahwa Presiden Jokowi ingin semua tahapan proyek ini selesai pada bulan September, termasuk tahap groundbreaking di lokasi proyek dan semua persiapan terkait telah diselesaikan dengan jelas.