JABARNEWS | KARAWANG – Pasangan suami istri jompo Sahid (70) dan Komah (60) warga Kampung Bambu Desa Medankarya Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang hanya bisa bersedih. Pasalnya mereka terpaksa harus tinggal di rumah yang beratapkan terpal plastik pasca insiden kebakaran yang menghanguskan rumahnya.
Kepala Desa Medankarya, Nurhali, membenarkan kedua pasutri jompo tersebut adalah warganya dan rumahnya terkena musibah kebakaran beberapa bulan yang lalu. Namun, pihak pemdes sudah mengajukan pembangunannya melalui program Rutilahu, akan tetapi hingga saat ini belum direlisasi.
Nurhali berharap, pada pemerintah Kabupaten Karawang agar secepatnya merealisasi pembangunan rumahnya melalui program Rutilahu.
“Saya selaku pemerintah desa sudah berusaha semaksimal mungkin agar rumahnya bisa kembali dibangunkan. Selain mengajukannya ke pihak pemerintah Kabupaten Karawang, kami juga sudah mencari donatur atau dermawan,” kata Nurhali. Senin (16/9/2019).
Sementara itu, Jaha tetangga pasutri tersebut mengatakan sehari-harinya, Sahid hanya mengandalkan pendapatannya sebagai kuli serabutan, dan juga mencari rumput di sawah untuk dua ekor kambing miliknya. Sedangkan istrinya Komah, hanya membantu suaminya bekerja sawah milik orang lain.
“Semenjak musibah kebakaran yang meluluh lantahkan rumahnya tersebut, kini keduanya harus tinggal di gubuk yang beratapkan terepal plastik seadanya. Untuk membangun kembali rumahnya, kini keduanya hanya berharap kepada bantuan dari pemerintah saja, karena kondisi yang memang tidak mampu,” tandas Jaha.
Meski demikian pasutri jompo tersebut tak menyerah dan tetap mencari nafkah sebagaimana mestinya. Besar harapan warga sekitar agar pemerintah setempat ataupun donatur memberikan bantuan kepada Sahid dan Komah. (Red)