Nelayan Ini Temukan Harta Karun Benda Muntahan Paus Senilai Rp17 Miliar, Sudah Bersertifikat

JABARNEWS | THAILAND – Seorang nelayan menemukan sebuah benda yang nilainya ditaksir mencapai USD$1,2 juta (setara Rp17 miliar) dari muntahan paus.

Nelayan tersebut, Narong Phetcharaj melihat benda aneh dari muntahan paus itu ketika sedang ke Pantai Niyom, Provinsi Surat Thani, Thailand.

Melansir The National News, nelayan tersebut menemukan benda serupa gumpalan lilin disebut ambergris, yang disebut-sebut sebagai harta karun alam bernilai tinggi.

Baca Juga: Anak-Anak Boleh ke Mal di Kabupaten Bogor, Bupati Ade Yasin Syaratkan Ini

Baca Juga:  Bareng 14 Musisi, Dewa Budjana Luncurkan Lagu Satu Jalan

Benda ambergris itu hanya bisa dihasilkan oleh Paus Sperma. Kabarnya, zat ini dapat dijual hingga US$40.000 (setara Rp571 juta) per kilogram.

Phetcharaj menemukan ambergris dengan berat sekitar 30 kilogram, yang harganya diperkirakan mencapai hingga US$1,2 juta (setara Rp17 miliar).

“Saya sangat senang, saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berencana untuk menjual ambergris, karena saya sudah menerima sertifikat untuk membuktikan bahwa itu asli,” tutur Phetcharaj.

Baca Juga:  Sosialisasi Anti Narkoba, Cegah Peredaran dari Desa

Baca Juga: Yuk Simak Cara Menggunakan Serum Wajah Dengan Benar

“Jika saya bisa mendapatkan harga yang bagus, saya akan pensiun dari pekerjaan sebagai nelayan dan mengadakan pesta untuk teman-teman saya.”

Sebelumnya, warga Thailand yang lain juga pernah menemukan ambergris di Pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand. Muntahan paus itu diperkirakan bernilai Rp3,7 miliar.

Muntahan paus atau dikenal dengan ambergris ini merupakan harta karun alam yang sangat berharga, yang digunakan para raja di masa lalu dan masih dicari oleh para pembuat parfum.

Baca Juga:  Ini 5 Obat Sirup Yang Mengandung EG Melebihi Ambang Batas

Baca Juga: Duh! Kiper Andalan Persib I Made Wirawan Bakal Absen di Seri Kedua Liga 1

Ambergris amat mahal karena digunakan oleh produsen parfum terkemuka seperti Chanel dan Lanvin untuk memperbaiki aroma pada kulit manusia.

Penggunaan ambergris sebagai bahan baku parfum di Amerika Serikat diketahui ilegal karena status paus sperma yang terancam punah. Namun, pasar luar negeri, terutama Prancis, tetap kuat.***