Nelayan Menjerit, Gelombang Tinggi Ancam Laut Indramayu

JABARNEWS | INDRAMAYU – Gelombang tinggi di perairan Indramayu semakin menjadi beberapa hari terakhir.

Di perairan gugusan Pulau Rakit (Pulau Biawak, Gosong, dan Pulau Cendekian), gelombang tinggi masih terus ekstrem, ketinggian gelombang hingga masih mencapai 3 meter lebih.Akibatnya, ratusan nelayan tradisional Indramayu semakin kelimpungan.

“Cuaca tambeng (gelombang besar di tengah laut, Red) masih menakutkan. Semua nelayan tradisional Indramayu kelimpungan semua karena tak bisa melaut mencari ikan,” kata Wamin (45), nelayan jaring kepiting di perairan Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, dikutip KC Online, Senin (16/7/2018).

Baca Juga:  Simak! Sepanjang 2019 Kepala Daerah Ini Sering Diberitakan Media

Dikatakannya, resahnya para nelayan, karena tak bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, terutama kebutuhan anak-anaknya untuk biaya sekolah yang lebih tnggi.

Baca Juga:  Ada Sembilan Ruas Jalan di Kota Bandung Siap Terapkan e-TLE, Dimana Saja?

“Cuaca tambeng sampai saat ini semakin menjadi. Sementara anak-anak sudah pada daftar sekolah yang lebih tinggi dan harus ada biaya. Ga tau kita harus bagaimana,” tambahnya

Koko Sudeswara, petugas Kantor Pelabuhan Kesyahbandaran Kabupaten Indramayu, mengatakan, nelayan harus terus waspada. Gelombang tinggi disertai tiupan angin kencang, terutama di gugusan pulau rakit , terus mengancam.

Baca Juga:  Bertambah 19 Kasus Covid-19, Cimahi Terancam Kembali ke Zona Merah

“Gelombang tinggi disertai angin kencang masih terus terjadi. Terutama muncul di perairan tengah, di gugusan Pulau Rakit dan sekitarnya. Kami sudah sarankan pada para nelayan tradisional untuk jangan memaksakan kehendak,” katanya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat