Pemkab Karawang Kebingungan, Lanjut PSBB Atau Terapkan New Normal

JABARNEWS | KARAWANG – Beberapa hari lalu, pemberlakuan new normal diumumkan akan dilaksanakan di Jawa Barat mulai Senin (1/6/2020). Pemberlakuan new normal ini akan dijalankan serentak di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Langkah ini sejurus dengan indeks penularan virus corona (R0) di bawah angka satu di masing-masing daerah tersebut.

Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, kebingungan masih menunggu arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Pemprov Jabar terkait opsi melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau menjalankan new normal.

Baca Juga:  Fantastis! Petani Milenial Dapat Kucuran Dana KUR Rp1,1 Triliun

Juru Bicara Gugus Tugas Fitra Hergyana mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil rapat evaluasi PSBB dengan Gubernur Jawa Barat dan Kemendagri.

“PSBB adalah ‘tools’ tapi peran utamanya adalah kedisplinan masyarakat. Terbukti dengan R0 (angka reproduksi penularan korona) dapat ditekan dari awalnya 0,7 menjadi 0,5. Angka kasus positif pun turun sampai angka nol,” tegas dia di Makodim 0604/Karawang. Jumat (29/5/2020)

Selama PSBB, sambung Fitra, Karawang sudah melaksanakan 8.000 rapid test massal dengan angka positif reaktif 259 orang. Selama pandemi, Karawang sudah melakukan 463 swab tes dengan hasil 20 orang positif korona.

Baca Juga:  DPRD Jabar Minta Pemprov Tambah Anggaran Dinsos, Ini Alasannya

“Pemerintah juga sudah menyediakan 218 tempat tidur untuk perawatan pasien positif. Meski kami berharap tidak ada penambahan, kami tetap bersiap untuk kemungkinan terburuk demi masyarakat dan kemungkinan adanya gelombang kedua,” kata Fitra.

Dari hibah Kemenkes, satu alat PCR hari ini mulai bisa digunakan di RSUD Karawang, mendampingi satu alat PCR di RS Paru Jatisari yang sudah duluan beroperasi.

Baca Juga:  Sri Mulyani: Data Penerima Bansos Belum Diperbarui Sejak 2015

Untuk diketahui, langkah New Normal nantinya akan dibarengi dengan menerjunkan personel TNI-Polri. Sebanyak 340 ribu personel akan mengawal disiplin masyarakat dalam menjalankan fase kehidupan new normal. Nantinya personel-personel tersebut akan mengawasi 1.800 titik keramaian mulai dari pasar, mal, hingga tempat wisata.

Meski demikian, pemerintah memastikan aparat TNI-Polri akan menggunakan pendekatan persuasif saat mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan virus corona. (Red)