Penetapan Idul Adha Pemerintah dengan Muhammadiyah Berbeda, MUI Minta Umat Islam Saling Hormati Perbedaan

Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Abdullah Jaidi (kiri) saat sidang isbat penetapan 1 Zulhijah 1443 Masehi di Jakarta, Rabu (29/6/2022). (Foto: Dok. Kemenag).

Kriteria MABIMS menyatakan awal bulan jika parameter elongasi harus berada pada minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Baca Juga:  Angka Berkurban di Jabar Alami Peningkatan, Ridwan Kamil: Ekonomi Umat Muslim Membaik

Adapun Muhammadiyah yang menggunakan wujudul hilal menetapkan Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

“Marilah saling menghormati, menghargai atas perbedaan ini, sehingga tidak terjadi perpecahan di tengah-tengah kita,” ucap Abdullah.

Baca Juga:  Turki Sebar Rekaman Khashoggi Ke Sejumlah Negara

MUI pun mengajak kepada seluruh umat muslim untuk semakin meningkatkan ketakwaan dengan memperbanyak amal shaleh, sedekah, dan perbuatan baik seperti puasa, zikir, berdoa dalam menyongsong hari raya Idul Adha.

Baca Juga:  Ma'ruf Amin Beberkan Alasan Kemungkinan NU dan Muhammadiyah Berbeda dalam Penetapan Idul Fitri

“Tetap menggalang persatuan dan kesatuan kita di dalam membangun bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai ini,” tandasnya. (Red)