Pengamat Nilai Komposisi Nasionalis Versus Agamis Picu Polarisasi di Pilpres 2024

Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Masykurudin Hafidz, pengamat pemilu dari CM Managemen menilai komposisi koaliasi seperti partai politik nasionalis mengusung calon yang murni nasionalis, dan partai berbasis agama mencalonkan sosok religious memicu gesekan di Pilpres 2024.

Baca Juga:  Taruhkan Nyawa Demi Sukseskan Pilkada, Ad Hoc KPU Sukabumi Jalani Rapid Tes

“Misalnya dua pasangan calon itu mewujudkan nasionalis dan agama, itu nanti gesekannya tinggi sekali, gesekan atau polarisasi dipastikan akan terjadi di Pilpres 2024,” kata Masykurudin Hafidz dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Ahad 26 Maret 2024.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Tak Punya Ambisi Maju Capres di 2024, Menyerah?

Potensi gesekan akan tetap terjadi di Pilpres 2024 jelas Masykurudin Hafidz, namun tinggi rendahnya gesekan tersebut bergantung terhadap komposisi partai pengusung calon presiden dan wakil presidennya nanti.

“Kalau komposisinya masih nasionalis dan religius itu nanti akan hilang sendiri. Jadi bergantung pada komposisinya koalisi partai dan pasangan calonnya,” tegas Masykurudin Hafidz.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Komentari Wacana Duet Prabowo-Cak Imin di Pilpres 2024: Dinamika Politik Terus Bergerak

“Gesekan atau polarisasi itu bergantung pada siapa pasangan calon presidennya dan berpasangan dengan siapa,” tambah dia.