JABARNEWS | BANDUNG – Seiring dengan pesatnya era digital saat ini, ternyata tak menyurutkan PT. Pos Indonesia untuk berinovasi, khususnya pada penggunaan prangko.
Demi menarik minat masyarakat, PT. Pos Indonesia menggandeng penulis ternama asal Bandung, Pidi Baiq merilis perangko Dilan 1990.
“Jadi ide awalnya ketika buku itu (Novel Dilan 1990) sudah ditulis. Sebetulnya ini sangat terburu-buru, persiapannya 1 bulan dan diputuskan launchingnya tanggal 6 hari ini,” kata Manager Marketing Communication PT. Pos Indonesia, Tata Sugiarta saat ditemui di Graha Pos Indonesia, Kota Bandung, Selasa (06/03/2018).
Menurutnya, ditengah maraknya pesan singkat berbasis aplikasi, ia mengajak generasi milenial untuk memulai kembali budaya saling berkirim surat dengan adanya perangko Dilan 1990 ini.
“Adanya perangko ini, misinya adalah saya mau mengajak anak-anak muda berkirim surat lagi,” terang Tata.
Ditempat yang sama, Pidi Baiq menambahkan jika menulis surat bukanlah cara yang kuno untuk mengirim pesan. Menurutnya, dari apa yang ditulis dalam selembar kertas dapat memberikan keuntungan lebih dibandingkan dengan mengirim pesan melalui pesan singkat berbasis aplikasi. Dengan begitu, lanjut dia, kepribadian seseorang dapat dilihat dalam sebuah tulisan tangan.
“Mari kita kembali lagi menulis surat, karena dalam surat dapat menggambarkan kepribadianmu,” tambahnya. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat