Lebih lanjut ia menjelaskan, komposisi koaliasi seperti partai politik nasionalis mengusung calon yang murni nasionalis, dan partai berbasis agama mencalonkan sosok religious. Maka gesekan dipastikan akan terjadi di Pilpres 2024.
“Misalnya dua pasangan calon itu mewujudkan nasionalis dan agama, itu nanti gesekannya tinggi sekali,” jelas dia.
Potensi gesekan akan tetap terjadi di Pilpres 2024. Namun tinggi rendahnya gesekan tersebut bergantung terhadap komposisi partai pengusung calon presiden dan wakil presidennya.
“Kalau komposisinya masih nasionalis dan religius itu nanti akan hilang sendiri. Jadi bergantung pada komposisinya koalisi partai dan pasangan calonnya,” tegas dia. ***