Kata Erick Thohir di Jawa Barat Sedang Dibangun Pusat Investasi, Ini Lokasinya

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, di Jawa Barat saat ini sedang dibangun sebuah pusat investasi, yaitu di Patimban Subang sebagai bentuk peningkatan perekonomian, baik untuk Jawa Barat maupun Nasional.

Erick Thohir mengaku dengan pertemuannya dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yakni membahas seputar kawasan potensial yang dimiliki oleh Jabar untuk investasi.

Tak hanya itu, Erick Thohir juga memaparkan mengenai disrupsi digital yang harus diterapkan dan dikembangkan oleh dunia usaha.

Baca Juga:  Polda Jateng Pastikan Pemadaman Listrik Bukan Sabotase

Baca Juga: Parah! Pungli Parkir di Tempat Wisata The Great Asia Afrika dan Farmhouse Lembang Rp150 Ribu

“Pembangunan ini direncanakan baik oleh pemerintah daerah dan pusat, seperti yang saya sampaikan ke Apindo dan Pak Gubernur, bagaimana kita bergotong royong antara pusat dan daerah, BUMN, swasta agar bisa kembali meningkatkan perekonomian yang di Jawa Barat,” kata Erick Thohir seusai pertemuan dengan pengurus Apindo Jabar, di El Royale Hotel, Jl. Merdeka Kota Bandung, Sabtu 9 Oktober 2021.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Cancer, Leo dan Virgo: Hidup Terasa Membosankan dan Tidak Menarik Lagi

“Nah, tentunya Patimban itu sudah ada investasinya, kita BUMN hanya ikut 5 persen, tetapi Patimban saja tidak cukup kalau kita tidak bangun kawasan industri lainnya di Subang,” tambahnya.

Erick Thohir menjelaskan bahwa banyak sektor-sektor ekonomi lainnya di Jabar yang juga berperan dalam memutar kekuatan ekonomi untuk Indonesia, untuk itu diperlukan adanya roadmap.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Mojang Jajaka Harus Jadi Teladan Bagi Masyarakat dan Generasi Muda

Baca Juga:  Begini Pembinaan Karakter Siswa Di SMAN 1 Campaka Purwakarta

Erick Thohir juga mengajak untuk membuat roadmap untuk pemulihan ekonomi supaya bisa bangkit.

Menurut Erick Thohir, pandemi Covid-19 adalah era disrupsi digital, sehingga banyak sekali perusahaan-perusahaan yang ada juga berubah model usahanya.

“Nah ini kita harus antisipasi secara bersama-sama, karena kita ingin pastikan market Indonesia adalah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan untuk negara lain. Jadi kita harus pastikan keseimbangan ini agar tidak juga memberatkan pengusaha lokal,” tandasnya. (Red)