Kemendes Susun Masterplan TSTP di Kabupaten Muna, Hasilkan Beberapa Rekomendasi Ini

JABARNEWS | JAKARTA – Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Aisyah Gamawati, membuka dan menghadiri Ekspose Laporan Akhir Penyusunan MasterPlan Trans-Science Technopark (TSTP) Kawasan Mutiara Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.

Acara yang bekerjasama dengan Tim UGM tersebut diselenggarakan secara daring dan luring di Yogyakarta, Senin (18/10/2021) dengan dihadiri perwakilan Kementerian/Lembaga, Bupati Muna, Anggota Perguruan Tinggi Desa, Perwakilan UKE I di lingkungan Kemendesa PDTT, DPRD dan Dinas Transmigrasi Kabupaten Muna dan undangan lainnya.

Acara kali ini dimoderatori oleh Direktur Perencanaan Perwujudan Kawasan Transmigrasi. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada sedang menyusun Masterplan Trans Science Technopark, dengan pilot project Kawasan Mutiara Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Longsor di Cisero Cianjur: Pohon Tumbang, Tiang Listrik Tutupi Jalan

Baca Juga: Bolehkah Pasien Kanker Payudara Berhubungan Suami-Istri? Ini Penjelasannya

Dalam RPJMN 2020-2024, Kawasan Mutiara merupakan salah satu target revitalisasi dari 52 Kawasan Transmigrasi Prioritas Nasional. Sebagai target kawasan prioritas nasional, Kawasan Mutiara harus didorong tingkat perkembangannya, jelas Aisyah.

Baca Juga: Ternyata Ini Cara Menyewa Ladang Petani Menggunakan Syariat Islam

Baca Juga: Polisi di Cikalongkulon Cianjur Giat Sosialisasi Kamtibmas, Termasuk Prokes

“Tindak lanjut pasca penyusunan masterplan TSTP ini menjadi roadmap untuk penyusunan action plan lebih lanjut seperti pembagian peran dan tugas antar stake holder, sebagai dasar perumusan dan penyusunan regulasi atau kebijakan (policy), penyusunan dokumen rencana teknis yang akan menjadi dasar dokumen pelaksanaan pembangunan, hingga perencanaan pengembangannya,” kata Aisyah.

Selain itu goals dapat diwujudkan dengan pendekatan metode SMART, target pekerjaan spesifik (specific), dapat terukur (measurable), dapat tercapai (achieveable), sesuai (relevant), dan memiliki batas waktu (timebound).

Baca Juga:  Anak Rhoma Irama Kembali Dipanggil KPK Soal Korupsi Proyek Infrastruktur PUPR Banjar

Tim UGM menjelaskan dalam paparan tentang Trans science technopark yakni Suatu kawasan transpolitan 4.0 terpadu yang merupakan kawasan ekonomi strategis tumbuh cepat dengan inovasi produk unggulan dan branding kawasan yang didukung oleh penelitian dan pengembangan yang dikelola secara kolaborasi pentahelix profesional, modern dengan menerapkan IT dan teknologi yang relevan

Berdasarkan hasil produksi, jenis komoditas yang dominan, nilai ekonomi yang tinggi dan didukung dari hasil perhitungan LQ, dipilih 4 (empat) komoditas unggulan potensial, yaitu jagung, jambu mete, kelapa, dan sapi. Transmigrasi dan pertanian melahirkan 5 agro (Penta Agro TSTP Muna): agroproduksi, agroindustry, agroteknologi, agrobisnis, dan agrowisata.

Baca Juga: Ternyata Para Debt Collector Pinjol Ilegal Ini Dijanjikan Sebagai Posisi Berikut

Baca Juga: Buntut Miras Oplosan yang Tewaskan Lima Pemuda di Tasikmalaya, Ade Sugianto Bakal Panggil Seluruh Camat

Beberapa rekomendasi yang dihasilkan antara lain, Pertama, Implementasi perencanaan TSTP Muna perlu dukungan kebijakan pemerintah daerah dalam pembangunan secara kolaboratif pentahelix.

Baca Juga: Kesal Diteror Puluhan Tahun, Warga Tebing Tinggi Pasang Perangkap Tangkap Monyet Liar

Kedua, Pembangunan dapat dilakukan secara bertahap dimulai dari inovasi program budidaya pertanian unggulan (jagung, mete, kelapa, dan sapi), kemudian tahap sarana prasarana pendukungnya untuk program agroindustri dan agrobisnis.

Ketiga, Pembentukan organisasi pengelola TSTP dengan tugas dan fungsi utamanya membangun dan mengembangkan TSTP berdasarkan perencanaan yang dihasilkan

Bupati Muna, Rusman Emba, menyatakan dukungan terhadap pembangunan trans science technopark. Kaw Mutiara menyuplai Buton, Buton Utara, Bau-Bau dan Kendari terutama dalam komoditas sayuran.

Saat ini dikembangkan tambak udang di pesisir. Sudah ada transmigran yang melakukan alih teknologi ke masyarakat setempat.

“Aktivitas masyarakat dominan petani. Amdal siap dilaksanakan oleh dukungan APBD kabupaten di 2022,” kata Rusman

Baca Juga:  Makin Akrab dengan Ganjar, Cak Imin Ancang-ancang Tinggalkan Prabowo?

Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, yang hadir secara daring menjelaskan Dukungan dari Ditjen Cipta Karya di Kabupaten Muna antara lain sanitasi dan infrastruktur pendukung lainnya. Diana mengingatkan tentang perlunya amdal sebelum dilakukan pembangunan fisik.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Program Keumatan di Jabar Berdasarkan Nilai Pancasila

Baca Juga: Kerahkan 800 Nakes, Pemkab Bandung Barat Targetkan 100 Persen Vaksinasi di Hari Kesehatan

Deputi II Pangan dan Agribisnis KeMenko Perekonomian, Musdhalifah Machfud, menanyakan tentang Konsep pembiayaan dari TSTP apakah apbd atau apbn, atau kemitraan dengan swasta/partnership.

Konsep technopark bisa terelasisasi dengan optimal. Mengapresiasi TSM, pelu keyakinan, kemantaapan dan diwujudkan. Perlu komitmen jangka Panjang.

Perwakilan KemenkopUMKM, Novie, dari pengembangan mikro mengapresiasia penyusunan master plan di kab muna. Menkoukm siap bersinergi, bisa dalam pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM.

Laporan masterplan TSTP perlu digali potensi ekonomi umkm apa saja. Ekonomi kreatif bisa membantu mengembangkan ekonomi kawasan. Pelaku umkm yang mandiri yang akan dikembangkan, sudah terseleksi, pendekatan tetratpeneurship penting. Integrasi rantai nilai dan rantai pasok termasuk integrasi secara formal.

Rekomendasi dari tim ahli termasuk koperasi yang akan dikembangkan untuk meningkatkan posisi tawar. Adanya koperasi dengan wajah baru untuk mengembangkan Kawasan.

mplementasi dari masterplan masih menunggu kerangka rencana aksi yang akan dikembangkan. Karena lintas sektor kolaborasi maka perlu kejelasan renaksi yang akan dilakukan.

Rektor Halu Oleo Kendari, Muhammad Zamran, yang hadir secara daring menyatakan daerah akan support penuh terhadap potensi yang akan dikembangkan.

“MoU dengan Kabupaten Muna sudah ada dan Siap melanjutkan dengan teknis-teknis selanjutnya,” kata Zamran.

Baca Juga:  Selama Bulan Agustus, Volume Sampah di Kota Cimahi Berkuran 42 Ton

Perwakilan dari Investor/Mitra PT MIO, Naloanro, menjelaskan tentang Konsep menarik sudah dipikirkan secara detil terkait stakeholder dan perananannya. Sebagai eksportir, perlu dilihat juga pasar.

Investasi pemerintah sangat besar bisa dilakukan oleh pihak swasta. Termasuk tantangan pasar yang akan ditingkatkan. Antara UMKM dan pasar internasional akan berbeda.

Kebijakan pasar internasional terhadap kualifikasi produk yang akan dikembangkan di luar. Entrepreneurship dan kepemilikan bisa dikembangkan Bersama.

Anggota DPRD kabupaten Muna yang hadir secara luring menyatakan bahwa TSTP hanya di Muna Timur saja bukan keseluruhan kabupaten.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Kampanye dan Minta PPP Berinvestasi pada Individu Terbaik, Ada Apa?

Mereka mengusulkan sebaiknya tidak hanya Muna Timur saja di 5 kecamatan tapi di 22 kecamatan semuanya. Pengelolaannya perlu dikembangkan secara maksimal.

Tim UGM yang dipimpin Prof Suratman menjelaskan tentang potensi pengembangan kopra. Inovasi para periset dan peneliti merupakan ciri utama dari TSTP. Kontribusi dalam transmigrasi penting dilakukan

Kemiskinan ekstrem akan bisa ditangani salah satunya dengan adanya inovasi yang akan dikembangkan dalam TSM Muna.

“Dukungan mahasiswa UGM siap untuk KKL untuk riset di lokasi. Perlu pembelajaran dahulu sebelum dilakukan pengembangan ke depannya,” kata Prof Suratman.

Pendanaan perlu dilakukan secara kolaboratif antar K/L. perlu komitmen, MoU untuk pengembangan di lokasi MUna. Bisa dilakukan penjajagan dengan Dana Waqaf untuk pendanaan.

Potensi wakaf bisa dimanfaatkan untuk optimal. Program jangka Panjang tetapi tidak mustahil untuk dilakukan.

“Sudah bisa dilakukan mulai saat ini dengan potensi yang sudah ada. Ada empat produk unggulan yang sudah ada dalam Kawasan. Semangatnya creating the market bukan hanya memenuhi pasar saja,” kata Prof Suratman. ***