Bikin Kagum Dedi Mulyadi, Remaja 16 Tahun Ini Mampu Gantikan Ayahnya Menjajakan Dagangan Tutut

JABARNEWS | PURWAKARTA – Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi mengagumi perjuangan Siti, yakni seorang remaja putus sekolah yang kini menggantikan peran sang ayahnya untuk berjualan

Siti yang masih berusia 16 tahun itu setiap harinya selalu berkeliling untuk menjajakan dagangan kacang kedelai dan tutut bersama kedua adiknya.

Satu adiknya masih duduk di kelas 5 SD meski sempat berhenti selama dua tahun karena tak ada biaya. Sedangkan adik bungsunya yang baru berusia 6 tahun juga ikut bersamanya berkeliling.

Baca Juga:  BKKBN Jabar: Remaja Harus Miliki Persiapan untuk Indonesia Emas 2045

Baca Juga: Ali Ngabalin Sebut Erick Thohir Mengemban Misi Kenabian, Nerizen ‘Manyun’

Baca Juga: Pembalap Valentino Rossi ‘The Doctor’ Resmi Gantung Helm

Perjuangan Siti saat berjualan kacang kedelai dan tutut itu ditemui Dedi Mulyadi. Melihat perjuangan Siti sedang berkeliling menjajakan dagangannya membuat Kang Dedi terenyuh.

Baca Juga: Bupati Serdang Bedagai: Banjir Mulai Surut, Sejumlah Genangan Air Sudah Kering

Baca Juga: Mojang Purwakarta Soroti Konvoi Pelajar Sambil Acungkan Celurit: Sangat Memprihatinkan

Baca Juga:  Juara Lomba UMKM Pemkab Cianjur, Ternyata Ini Khasiat Gula Semut Aren Buatan Pengusaha Asal Campakamulya

“Umur 16 tahun cuma sekolah sampai kelas 5 SD,” kata Siti kepada Kang Dedi seperti dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (14/11/2021).

Kepada Kang Dedi, Siti bercerita bahwa kaki bapaknya harus diamputasi usai mengalami kecelakaan motor. Sedangkan sang ibu harus merawat bayi dari kakak Siti yang sudah meninggal.

Setiap harinya, rata-rata Siti dan adik-adiknya mendapatkan uang Rp 400-500 ribu dari berjualan kacang kedelai dan tutut.

Baca Juga:  Bupati Subang: Upaya Mencetak Sawah-sawah Baru Diperlukan Saat ada Proyek Strategis Nasional

Untuk kacang kedelai dia menjualnya Rp 3.000 per ikat, sedangkan tutut Rp 5.000 per plastiknya.

Baca Juga: Milad ke-63, Unisba Punya Dua Guru Besar Baru, Begini Harapan Rektor

“Kacang kedelainya ada yang ngirim, pesan 50 kg Rp 200 ribu,” kata Siti.

“Nanti uangnya buat beli beras di rumah,” tambah remaja asal Cipeundeuy, Bandung Barat itu. ***