JABARNEWS | MASAMBA – Tim Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) lakukan survei lapang untuk penyusunan videografis lokasi permukiman transmigrasi. Lokasi kali ini yang dikunjungi adalah Lantang Talang Kawasan Transmigrasi Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Potensi lada, jahe merah, dan jengkol menjadi prioritas bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat transmigran untuk dikembangkan.
UPT Lantang Talang sendiri secara keseluruhan terdapat penempatan transmigran sebanyak 150 KK yang ditempatkan secara bertahap di tahun 2013 dan 2015. Transmigran sendiri sudah mendapat sertifikat Hak Milik dengan Kerjasama Dinas Transmigrasi Kabupaten Luwu Utara dengan BPN Luwu Utara.
Baca Juga: Nahas, Seorang Pria di Bogor Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta
“Beberapa fasilitas umum yang sudah ada di lokasi permukiman transmigrasi sendiri antara lain Masjid, Pustu, rumah petugas dan rumah pembantu petugas UPT, gudang, dan sekolah satu atap,” kata Subkordinator Data dan Informasi Ditjen PPKTrans Andy Aryawan
Andy mengatakan, untuk tahun 2021, Demplot warga Transmigrasi UPT Lantang Talang berupa Jahe merah seluas 0,3 ha yang diolah oleh kelompok transmigran namun belum panen. Bibit Jahe ini diberikan oleh Dinas Transmigrasi Luwu Utara.
Berkaitan dengan kegiatan pengembangan ekonomi, kata Andy, transmigran memanfaatkan lahan pekarangan dan usaha untuk kegiatan hortikultura. Lahan usaha antara lain ditanam jengkol, lada, dan jahe merah.
Andy bersama Tim bertemu dengan transmigran bernama Asroni, pemilik kebun lada di UPT Lantang Talang. Dengan jumlah pohon lada yang mencapai 120 pohon, produksi lada mencapai 100 kg dengan penghasilan Rp25 juta perbulan. Adapun tanaman durian dengan luas 1/8 ha sukses lakukan tiga kali panen 80 buah.
Baca Juga: Wow! Tujuh Biaya Tinggal di Apartemen Ini Mesti Kalian Ketahui
Baca Juga: Ada Bentrokan Ormas di Karawang: Dua Orang Luka Parah, Mobil Brio Hancur
“Lahan sawit seluas 2/3 ha, sanggup panen dua kali sebulan. Detailnya, Pohon sawit sebanyak 60 pohon mampu memproduksi 500 kg dengan penghasilan mencapai Rp4 juta/bulan,” kata Andy.
Selain mengandalkan hasil pertanian tersebut di atas, warga transmigran juga beternak yang dilakukan secara bergiliran/kelompok. Ternak sapi lebih cocok dikembangkan di daerah tersebut dibandingkan ternak kambing.
Tim Ditjen PPKTrans kemudian bertemu Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani di Kantor Bupati. Bupati Indri sangat mendukung terhadap program transmigrasi yang ada.
“Saya mendukung transmigrasi sebagai salah satu strategi pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata alumni Universitas Hasanuddin ini.
Baca Juga: Begini Tips Agar Tetap Nyaman Ketika Nonton Bioskop Bersama Pasangan.
Baca Juga: Kadinsos Kabupaten Cirebon Buka Suara Terkait PNS Masuk Daftar Penerima Bansos, Begini Katanya
Bupati Indah juga berterimakasih atas dukungan Ditjen Transmigrasi dalam rencana peningkatan jalan desa strategis yang ada di kawasan transmigrasi dan pembangunan jembatan di UPT Bantimurung di Tahun 2022.
“Lokasi Lantang Talang akan menjadi lokasi pilot yang diprioritaskan untuk dikembangkan, dan kemajuan yang diperoleh akan direplikasi di lokasi lain di Kabupaten Luwu Utara,” kata Bupati Indah. ***