Viral! Siswi SD di Karawang Meninggal Dunia Usai Turun Tangga Dua Lantai

JABARNEWS | KARAWANG – Seorang siswi berinisial BN (12) meninggal dunia usai menuruni tangga dua lantai. Video detik-detik sebelum korban meninggal viral di media sosial.

Korban merupakan siswi Kelas IV SD Nagasari IV yang berada di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat detik-detik korban terhuyung usai menuruni tangga. Korban kemudian meninggal dunia usai mengikuti olahraga.

Baca Juga: Ratusan Kepala Sekolah di Bandung Dites Tulis Al Quran, Oded M Danial Beri Penjelasan

Baca Juga:  Razia Peredaran Narkoba, Polres Indramayu Lakukan Tes Urine

Kepala SDN Nagasari IV Yani Sumiati membenarkan bahwa pelajar yang tewas itu bersekolah di sekolah yang dia pimpin. Korban saat kejadian baru selesai mengikuti olahraga ringan.

“Sebelumnya sempat naik dulu ke lantai IV untuk mengambil air di dalam kelas karena haus. Kemudian turun tangga kembali dan tiba-tiba terhuyung dan jatuh,” katanya, Rabu 1 Desember 2021.

Baca Juga:  Begini Ramalan Cuaca Jabar di Awal Juni 2023

Menurut Yani, ketika jatuh tersungkur, tak lama kemudian teman-temannya menolong. Lalu, BN dibawa ke ruang UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Baca Juga: Demi Pilpres 2024, Tahun Depan Ridwan Kamil Akan Masuk Partai Politik

Setelah itu, pihak sekolah langsung membawa BN ke klinik yang ada di samping kantor PGRI Karawang dan terus dibawa ke Rumah Sakit (RS) Joko.

“Setelah sempat menjalani perawatan, dokter menyatakan meninggal dunia. Kami sudah berupaya melakukan yang terbaik, tapi Tuhan memanggilnya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Begal Medan Makin Merajalela, PNS Kodam 1 Bukit Barisan Jadi Korban

Pihak sekolah pun langsung menghubungi keluarga dan menjelaskan permasalahan yang terjadi. Setelah mendapat penjelasan pihak sekolah dan dokter, akhirnya keluarga mengerti musibah yang terjadi.

Baca Juga: The Lodge Bandung Kebakaran, Kerugian Mencapai Ratusan Juta Rupiah

“Kami dari pihak sekolah tentunya bertanggungjawab, karena kejadian yang tidak diinginkan terjadi di sekolah. Tapi pihak keluarga sudah mengerti setelah kita beritahu kronologis kejadiannya,” tukasnya.***