Presiden Jokowi akan Tambah Anggaran Pendidikan, Ini Tujuannya

Presiden Jokowi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Antara).

“Begitu kita tidak bisa memanfaatkan itu seperti negara Amerika Latin pada tahun 1950 hingga 1960 diberikan peluang tidak bisa memanfaatkan, akhirnya sampai saat ini masih jadi negara berkembang, malah turun jadi negara miskin, karena tidak memanfaatkan peluang yang diberikan. Dan terjebak middle income trap,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga:  Maju di Pilkada 2024, Presiden Jokowi Setujui Pengunduran Diri Risma dari Menteri Sosial

Karena itu, lanjutnya, peran perguruan tinggi harus dioptimalkan. Peringkat perguruan tinggi harus terus diperbaiki berdasarkan QS World.

“Yang rangkingnya 200 ke atas masih kecil sekali. Inilah pekerjaan besar. Meskipun sudah disampaikan oleh Profesor Mohammad Nasih keluhan yang ada. Saya senang blak blakan seperti itu. Tapi sudah saya catat dan akan kami bicarakan,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga:  Yuk! Kenali Tiga Tanda Gejala Serangan Jantung Mengintai Usia Muda

Dia memahami semua upaya itu butuh biaya di tengah fiskal negara. Menurutnya, SDM adalah kunci. Untuk itu pembiayaan harus diupayakan bukan hanya APBN dan ABPD tapi juga dana abadi, termasuk menghubungkan dengan industri.

Baca Juga:  Wacana Duet Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo, Pengamat Beberkan Keunggulan Kedua Sosok Ini

“APBN untuk pendidikan tahun 2009-2024 mencapai Rp6.400 triliun. Dana abadi LPDP, saat dibuka Rp1 triliun, di 2023 mencapai Rp139 triliun. Jumlah penerima beasiswa meningkat tujuh kali lipat. Tapi masih jauh dan kurang. Perlu ditingkatkan 5 kali lipat,” pungkasnya. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News