Angka inflasi tersebut, menurut Presiden, jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen.
“Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen. Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44 persen pada Kuartal II 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan pada Semester I tahun ini surplusnya sekitar Rp364 triliun,” jelasnya.
Presiden menegaskan bahwa capaian-capaian tersebut patut disyukuri karena fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak.
Bahkan, sampai pertengahan tahun ini, APBN juga surplus Rp106 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan listrik sebesar Rp502 triliun pada tahun 2022 agar harga BBM di tengah masyarakat tidak melambung tinggi.
“Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati. Namun, di sisi lain agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju,” tandasnya. (Red)