JABARNEWS I BANDUNG BARAT – Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bakal mengambil sejumlah langkah strategis guna menekan defisit APBD Kabupaten Bandung Barat 2021.
Salah satunya, terang dia, ialah dengan mencoret anggaran untuk kegiatan yang dipandang bisa ditunda. Menurut dia, usulan belanja daerah pada 2021 mencapai Rp 1 triliun.
“Defisit APBD 2021 sebesar Rp 1 triliun belum masuk pembahasan. Baru usulan program kegiatan dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD),” kata Aa Umbara di Ngamprah, Kamis (24/9/2020).
Meski begitu, dia optimistis bahwa defisit anggaran tidak akan mencapai Rp 1 triliun. Alasannya, bisa ditekan melalui sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa).
“Silpa juga tidak akan besar, tidak mencapai Rp 1 triliun. Biasanya dikisaran Rp 200 miliar,” ujarnya.
Untuk menutup defisit, lanjut Aa Umbara, pihaknya akan menerapkan skala prioritas penggunaan anggaran. Hanya akan mempertahankan program kegiatan yang dianggap paling penting.
“Yang dinilai program kegiatannya bisa ditunda, ya kita coret. Melalui efisiensi anggaran diharapkan bisa menekan defisit,” tukasnya.
Aa Umbara menekankan, perbaikan infrastruktur jalan yang tertunda akibat pandemi Covid-19 rencananya akan dilanjutkan pada 2021.
Anggaran yang dialokasikan untuk infrastruktur itu mencapai Rp 285 miliar lebih, terutama untuk jalan di wilayah selatan.
Anggarannya direncanakan bakal bersumber dari pinjaman daerah Pemkab Bandung Barat kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Semestinya proyek yang didanai dari pinjaman tersebut, pelaksanaannya sudah dimulai tahun ini. Namun, karena terjadi pandemi Covid-19, perbaikan jalan tak jadi dilaksanakan
“Perbaikan jalan dan jembatan di wilayah selatan menjadi prioritas kita. Tidak boleh sampai ditunda lagi,” tegas Aa Umbara.
Ruas jalan yang diperbaiki meliputi Jalan Selacau-Cililin. Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan, dan pembangunan Jembatan Tajim. (Yoy)