“Airlangga harus rasional kalau enggak diambil sama Prabowo, lebih baik dukung RK (Ridwan Kamil) sama Ganjar agar Golkar tetap dapat porsi di pemerintahan yang akan datang,” kata Mekeng kepada awak media, Jumat (15/9/2023).
Mekeng berpendapat bahwa Partai Golkar harus memiliki sikap politik yang tegas di dalam KIM dan harus segera keluar dari koalisi jika Airlangga tidak dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Prabowo.
“Masa Golkar jadi pendukung Prabowo melulu dari 2014 sudah dukung, kalah terus sekarang suruh dukung lagi,” ujar Mekeng.
Menurutnya, Partai Golkar seharusnya lebih baik mendukung kader berpotensi seperti Ridwan Kamil untuk berpasangan dengan Ganjar daripada tidak memiliki posisi dalam pemerintahan.
Mekeng menekankan bahwa posisi politik Partai Golkar akan lebih menguntungkan jika Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar, daripada mendampingi Prabowo.
Menurutnya, tidak akan ada manfaat elektoral yang signifikan bagi Partai Golkar jika mereka mendukung pasangan Prabowo dan Ridwan Kamil, karena basis massa keduanya cenderung serupa. Sebaliknya, berpasangan dengan Ganjar akan lebih menguntungkan.
Masih menurut Mekeng, peluang Ridwan Kamil dengan Prabowo tidak terlalu besar. Alasannya basis massa mereka cukup serupa. Atas alasan tersebut, kata Mekeng, Ridwan Kamil sebaiknya berpasangan dengan Ganjar karena menambah dukungan.
“Berpasangan dengan Ganjar akan lebih menguntungkan, ini adalah keuntungan bersama,” tegasnya.
Selain itu, Mekeng melihat peluang besar bagi Ridwan Kamil untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo, terutama setelah pertemuan antara Ridwan Kamil dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News