Rupiah Tembus Rp. 14.000 Per Dollar AS, Menteri Keuangan Bilang …

JABARNEWS | JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai tukar rupiah yang mencapai Rp. 14.000 per dollar AS pada Senin (7/5/2018), akibat situasi pasar yang sedang melakukan penyesuaian terhadap perubahan kebijakan oleh Pemerintah Amerika Serikat.

“Pemerintah terus berkoordinasi menjaga kinerja perekonomian Indonesia tetap baik sambil sama-sama melalui masa penyesuaian ini. Fondasi kami perkuat, kinerja kami perbaiki, hingga apa yang disebut sentimen market itu relatif bisa netral terhadap Indonesia,” kata Sri Mulyani, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, dikutip Kompas, Selasa (8/52018).

Baca Juga:  Pemkot Depok Perpanjang PSBB Proporsional Hingga 27 Oktober 2020

Dikatakannya, pengelolaan dari sisi fiskal tetap terjaga, dengan defisit transaksi berjalan di bawah batas aman 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), inflasi di kisaran 3,5 persen, serta tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen untuk kuartal I 2018 yang dinilai masih baik.

Baca Juga:  Menteri Edhy Prabowo Tiba-tiba Sambangi Sukabumi, Ada Apa?

“Pemerintah akan terus menjaga indikator-indikator tersebut hingga pelaku pasar melihat Indonesia sebagai negara dengan perekonomian yang baik dan stabil,” ujarnya.

Tren pelemahan rupiah sudah berlangsung beberapa waktu terakhir ini. Dinamika nilai tukar ada pada kisaran Rp. 13.700,- sampai Rp. 13.900,- dan menyentuh angka Rp 14.000 per Senin kemarin.

Analis memperkirakan pelemahan rupiah akan berlanjut selama sepekan ini, bahkan berpotensi sampai akhir Mei 2018. Faktor-faktor yang berkontribusi dalam pelemahan rupiah adalah pembagian dividen emiten pada awal kuartal II 2018 yang menyebabkan tingginya permintaan terhadap dollar AS, penguatan mata uang Amerika Serikat, hingga kenaikan US treasury atau suku bunga obligasi negara di atas 3 persen. (Des)

Baca Juga:  Pemerintah Lakukan Tes SWAB di Stasiun KA Bogor

Jabarnews | Berita Jawa Barat