Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, kehebohan ‘Big Data’ milik Luhut Binsar Panjaitan terus menjadi sorotan. Hal ini menyusul sang pemilik data tak kunjung membuktikan omongannya tersebut.
Sebelumnya, Luhut mengklaim memiliki data para pendukung penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Data yang milik pribadi Luhut itu kemudian dikenal dengan sebutan Big Data.
Meski beberapa pihak, termasuk para mahasiswa mendesak Luhut untuk mengungkap ‘Big Data’ miliknya tersebut, ia tetap saja enggan membukanya.
Namun belakangan Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) melarang para menterinya membicarakan penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan presiden.
Bahkan ia mengaku tak setuju dengan wacara penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden hingga 3 periode.
Tak lama kemudian, tiga pimpinan partai politik (parpol) besar pun menyatakan sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi. Padahal sebelumnya mereka-lah yang menyatakan sikap ingin menunda pemilu hinnga memperpanjang masa jabatan presiden. (red)