Satu Abad NU, Nahdliyyin di Tunisia Ngaji Kitab Mukaddimah Ibnu Khaldun

NU Tunisia
Nahdliyyin di Tunisia Ngaji Kitab Mukaddimah Ibnu Khaldun. Foto: (Istimewa)

Sebagaimana kita tahu bahwa Ibnu Khaldun merupakan tokoh besar Islam. Teori-teorinya tentang peradaban wajib terus kita kaji dan implementasikan. Salah satu teorinya yang penting dalam mengisi satu abad Nahdlatul Ulama ini adalah, bahwa Ibnu Khaldun mengatakan, ‘al-insanu madaniyyun bi al-thabi’ yang maknanya setiap manusia di dunia ini membutuhkan manusia lainnya.

Teori Ibnu Khaldun yang satu ini mengajak kita semua sebagai manusia untuk saling bahu membahu membangun budaya gotong-royong, saling mencintai, toleransi, dan menebar kasih sayang terhadap sesama dalam kebidupan berbangsa dan bernegara ini. Nilai-nilai tersebut menjadi spirit yang harus dihidupkan dalam membangun peradaban yang berperikemanusiaan dan berkeadaban.

Baca Juga:  Menteri Teten Inisiasi Program Belanja di Warung Tetangga di Jabodetabek

Ngaji kitab Mukaddimah Ibnu Khaldun ini menjadi kegiatan rutinan PCINU Tunisia. Pada pertemuan yang digelar pada (24/1/2023) dan diikuti oleh lebih dari 50 mahasiswa, Gus Mis berpesan agar kader Nahdliyyin di Tunisia khususnya, dan di seluruh dunia pada umumnya mengamalkan pesan yang disampaikan oleh Ibnu Khaldun.

Baca Juga:  Dewan Pers Akan Surati Polri Soal Penyerangan Radar Bogor

Di antaranya adalah setiap kader muda NU harus menguasai dan cinta akan ilmu pentetahuan. Karena menurut Gus Mis, para pendiri Nahdlatul Ulama adalah ulama-ulama yang berilmu, berwawasan luas, dan memiliki banyak karya.

Baca Juga:  Menyoal Rekomendasi Satu Abad NU, Ihsanudin Nilai Sistem Khilafah Tidak Relevan pada Zaman Ini

Sebab itu, menurut Gus Mis, dalam mengisi abad kedua NU ke depan, para kader muda Nahdliyyin harus lebih semangat lagi dalam belajar dan berkarya. Dengan para Nahdliyyin muda menempuh jalan ilmu pengetahuan, Gus Mis yakin, bukan hanya NU, tapi Indonesia ke depan akan memiliki masa depan yang cerah.