Sejumlah Warga Keluhkan Jembatan Penghubung Antar Kabupaten yang Nyaris Ambruk

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Sebuah jembatan penghubung Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun terletak di Dusun 4 Kampung Rebah, Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai nyaris ambruk.

Pengamatan jabarnews.com, Sabtu (10/10/2020) diperkirakan panjangnya lebih 5 meter dengan kondisi 50 persen badan jalan sekitar jembatan ambruk dengan membentuk terowongan dengan kedalaman 2 meter kedalam.

Warga yang melintas harus hati-hati akibat tidak adanya tanda dipasang sekitar ambruknya tanah disekitar jembatan. Warga hanya memasang drum di badan jalan jaraknya 20 meter dari jembatan agar truk tidak melintas.

Baca Juga:  Rupiah Kembali Menguat 125 Poin Jadi Rp14.485 Per USD

Seorang warga, Sri mengaku ketakutan melintas jembatan tersebut pada malam hari. Ini disebabkan tidak adanya tanda dipasang sekitar jembatan yang ambruk, selain itu tidaknya ada lampu penerangan.

“Kalau malam takut melintas karena tidak dipasang batas tanda sekitar jembatan yang ambruk,” terangnya Sabtu (10/10/2020).

Ditempat terpisah, seorang pedagang bakso bakar, Andi mengatakan, jembatan di Dusun 4 Kampung Rebah, Desa Dolok Merawan merupakan jembatan penghubung Kabupaten Serdang Bedagai dengan Desa Padang Mainu , Kecamatan Dolok Batu Manggar, Kabupaten Simalungun.

Baca Juga:  Asyik.. Pekan Kerajinan Jawa Barat 2019 Kembali Digelar

“Ini jembatan penghubung, warga Desa Padang mainu mau ke Dolok Merawan belanja melintasi jembatan tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan, rusaknya jembatan akibat terjadinya banjir yang mengikis tanah sehingga ambruk sehingga warga yang melintas harus hati-hati agar tidak masuk ke sungai.

Baca Juga:  Tiga Hp Terbaik Saat Ini Yang Memiliki Kapasitas RAM 16 GB

“Sudah 1 bulan rusak akibat banjir,, kondisinya 50 persen rusak,” tuturnya.

Masih kata dia, warga Desa Bangun Rejo berharap agar jembatan segera di perbaiki,mengingat jembatan tersebut satu-satunya akses jalan menuju kita Dolok Merawan dan Tebing Tinggi. Selain itu setiap malam warga takut karena tidak adanya tanda dibuat sekitar jembatan yang ambruk.

“Kami warga Desa Bangun Rejo berharap jembatan segera diperbaiki karena takut ambruk,” tandasnya. (Ptr)