Ia bersama teman-temannya merasa kebingungan dan memutuskan untuk kembali pulang meminta bantuan semua pihak dengan mengunggah foto melalui media sosial Facebook.
“Alhamdulilah sekarang bisa pulang. Di sana sekitar 20 hari, kami tinggal di penampungan, makan juga disediakan dikasih kompornya juga,” tutur Emad.
Emad bersama teman-temannya mengaku tidak menyalahkan siapapun dalam persoalan ini. Ini adalah murni kesalahan dirinya karena kurang teliti dalam memilih pekerjaan.
“Tidak menyalahkan dan menuduh siapapun. Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih hati-hati dalam menerima pekerjaan, meski dalam kondisi lagi menganggur,” ujar Emad Acah.
Sementara, Ketua Baznas Purwakarta, Saparudin, menjelaskan, mereka terlantar di NTT sebelumnya dijanjikan akan bekerja, namun sudah hampir satu bulan belum juga ada.