JABARNEWS | BOGOR – DPRD Provinsi Jawa Barat meminta pihak sekolah untuk memperhatikan aspek psikologis siswa saat pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai.
Anggota Komisi V DPRD Jabar Asep Wahyu Wijaya mengatakan, kejadian tawuran yang terjadi di SMAN 7 Kota Bogor mengindikasikan bahwa Dinas Pendidikan dan KCD Wilayah II harus mengantisipasi aspek psikologis siswa diluar mengantisipasi aspek protokol kesehatan.
“Dari sini kita bisa belajar bahwa sesungguhnya pembelajaran tatap muka harus mampu mengantisipasi persoalan lain selain dari urusan covid atau prokes,” kata Asep Wahyu Wijaya saat melakukan monitoring persiapan PTM di SMAN 7 Kota Bogor, Senin, 25 Oktober 2021.
Baca Juga: Walah! Diserang Monyet Liar, Petani di Kawali Ciamis Gagal Panen
Baca Juga: Percepat Vaksinasi Covid-19, Polres Tasikmalaya Datangi Sekolah
“Kita harus sangat memahami dan harus sangat mendalami tentang fenomena ketika siswa lama dirumah dan ketika mereka akan sekolah barangkali potensi tawuran atau perkelahian atar pelajar harus di antisipasi,” tambahnya.
Asep Wahyu Wijaya menilai, penanganan psikologis ini penting karena ada kekhawatiran ketika PTM digelar.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tegaskan Tak Ingin Dengar Ada BUMD Rugi
Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan Maut di Cirebon Ditangkap, Ada Dua Anak di Bawah Umur
Pasalnya, menurut Asep Wahyu Wijaya, dapat terjadi adanya kekerasan bullying atau perkelahian antar siswa karena pengaruh minimnya sosialisasi antar siswa.
“Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan KCD Wilayah II dapat mengantisipasi hal tersebut dapat merumuskan dan mengantisipasi persoalan psikologis siswa ini,” tutupnya.***