“Jadi wacana penundaan Pemilu yang digulirkan ketua-ketua umum partai berdampak negatif pada elektoral partai. Sebaliknya, partai yang menolak atau menunjukkan sikap antitesa terhadap wacana itu, elektabilitasnya cenderung naik,” tutur Dedi.
Survei ini dilakukan pada periode 11-17 Maret 2022. Wawancara penelitian ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden.
Dengan merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019 sampai dengan 2021.
Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1.220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini. (Red)