JABARNEWS | BANDUNG – Indonesia Political Opinion (IPO) kembali mempublikasikan hasil survei nasional yang dilakukan pada 23-28 Mei 2022.
Paparan hasil survei IPO menunjukkan jika sumber informasi politik publik lebih banyak dari media konvensional. Televisi mendapat penilaian tertinggi sebagai media paling banyak dijadikan sumber informasi politik.
Sebesar 36 persen publik menggantungkan sumber informasi politik dari televisi, sementara surat kabar hanya dijadikan referensi oleh 7 persen publik.
Masyarakat yang masih menjadikan Radio sebagai sumber informasi politik sebesar 11 persen, Media Sosial 23 persen, Media Pemberitaan Online 13 persen, media luar ruang 2 persen, sementara 8 persen masih mengandalkan tokoh masyarakat sebagai sumber informasi.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, kondisi itu membuktikan jika konsumen media konvensional masih cukup kuat, karena media sosial dan online yang selama ini terkesan menguasai informasi tidak juga mendapatkan persepsi dominan.