JABARNEWS | BANDUNG – Ketua DPP PSI Furqan AMC menyoroti jomplangnya jumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia.
Menurut dia, kondisi ini sekaligus melahirkan tanda tanya bagaimana dengan pelaksanaan wajib belajar 9 tahun.
“Wajib belajar kan 9 tahun, dari SD sampai SMP. Namun jumlah SMP tak sampai sepertiganya jumlah SD. Otomatis akan terjadi bottleneck setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sebagian peserta didik akan tersingkir,” kata Furqan dalam keterangan yang diterima, Senin (6/2/2023).
Dia menegaskan ketimpangan jumlah SMP dan SD ini tidak boleh dibiarkan. 107.590 SMP baru harus dibangun untuk menutupi defisit dari jumlah SD, demi pemerataan akses dan sarana prasarana pendidikan.
“Negara pasti bisa dan harus bisa membangun 107.590 SMP baru, wong beli 42 pesawat Rafale dari Prancis senilai Rp116 Triliun aja sanggup, gak mungkin bangun sekolah gak sanggup. Apalagi wacanannya Kementerian Pertahanan juga akan beli 36 unit pesawat jet F-15EX dari Amerika Serikat senilai Rp199 Triliun,” tegasnya.