“Jika membandingkan popularitas PAN di ruang siber, perbincangan media sosial, mungkin tidak signifikan, tetapi fakta di tingkat bawah dan dalam sebaran nasional, PAN cukup disukai dan dipilih,” jelasnya.
Analisa Dedi, selain PAN, Zulhas juga alami peningkatan yang lebih baik. bahkan dalam tataran tokoh paling disukai, Zulhas mampu mengungguli nama-nama populer seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Puan Maharani.
“Ini penanda baik, bahwa Parpol yang populer karena promosi politik di ruang maya dan udara, masih dapat diimbangi secara signifikan oleh Parpol yang lakukan kerja langsung di masyarakat, pelibatan publik dalam aktifitas politik diperlukan guna meneguhkan elektabilitas,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dedi menuturkan, jika Parpol ingin dikenal dan disukai publik, sekurangnya perlu lakukan tiga hal. Fokus pada promosi politik saja hanya akan membuat Parpol terkenal, tetapi belum tentu mendapatkan konversi keterpilihan dan kesukaan.
“Tiga hal penting bagi Parpol, harus punya gagasan dan ide yang mudah dipahami, terlibat dan melibatkan publik dalam agenda politik, serta menjalankan program pertanggungjawaban sosial politik. Zulhas dan PAN rasanya telah memilih gagasan Islam tengah sebagai solusi persoalan bangsa saat ini, dan itu terlihat berhasil,” tandasnya. (Red)