JABAR NEWS | JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar Pasar Murah Ramadan 1438 H selama tiga hari sejak tanggal 14 hingga 16 Juni mendatang. Kegiatan yang digelar di halaman parkir kantor Kemendes PDTT di Kalibata tersebut bertujuan untuk menekan harga pokok yang ada di pasaran.
“Jelang lebaran, harga biasanya melambung. Dengan kegiatan pasar murah ini, mudah-mudahan bisa meringankan beban karyawan dan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, saat membuka Pasar Murah Ramadan di Jakarta, Rabu (14/06/2017).
Melambungnya harga bahan pokok, lanjut Menteri Eko, disebabkan lantaran tingginya permintaan dari pasar. Adanya pasar murah pun diharapkan sekaligus dapat menekan angka inflasi. Para produsen pun sekaligus dapat mempromosikan komoditasnya.
“Pasar murah bisa menekan harga bahan pokok yang ada di pasaran menjelang lebaran. Pasar murah juga membangkitkan kita untuk mencegah inflasi menjelang lebaran. Kami juga sedang merencanakan menggelar pasar murah di sejumlah desa,” katanya.
Diikut 40 stan, gelaran pasar murah Ramadan tersebut turut menggandeng BULOG, APRINDO, Komunitas UKM, Belfoods, dan Dharma Wanita Persatuan Kemendes PDTT. Setiap stan menyajikan berbagai produk dan bahan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. Sejumlah kebutuhan bahan pokok tersebut diantaranya yakni beras premium 5 kg seharga Rp 59.000, beras medium plus 5 kg Rp 47.500, tepung terigu Rp 7.500/kg, beras merah Rp 52.000/kg, bawang putih Rp 38.000/kg, bawang merah Rp 25.500/kg, minyak goreng Rp 11.000/kg, dan gula pasir Rp 12.500/kg. Selain itu, pasar murah juga menyediakan daging kerbau dan daging sapi seharga Rp 80.000/ kg.
“Mudah-mudahan pasar murah ini bisa sukses dan bermanfaat. BULOG juga telah komitmen kalau kehabisan, bisa diisi lagi stoknya. Jadi, tidak usah khawatir dengan stok dari Bulog dalam penyelenggaraan pasar murah ini,” pungkasnya. (Red/kemendes)
Jabar News | Berita Jawa Barat