Pada awal babak kedua, pelatih Shin memasukkan Alfeandra Dewangga untuk menggantikan Komang Teguh. Masuknya Dewangga memberi darah baru untuk lini belakang Indonesia.
Namun gawang Indonesia kembali mendapat ancaman pada menit ke-54. Algassime Bah bergerak cepat di sisi kanan pertahanan Indonesia dan memancing kiper Ernando keluar dari sarangnya, bola kemudian dikirimkan kepada Alseny Soumah yang diteruskan dengan sepakan ke gawang. Beruntung, Nathan dan Dewangga mampu menggagalkan bola melewati garis gawang.
Guinea kemudian kembali mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-73, karena tekel Dewangga kepada Algassime Bah. Keputusan wasit Letexier Francois itu diprotes keras oleh Shin, yang membuatnya diganjar dua kartu kuning secara beruntun dan harus meninggalkan area teknis.
Ekseksi penalti Guinea yang diambil oleh Algassime Bah ternyata gagal berbuah gol kedua. Sepakan Bah dapat ditepis oleh Ernando untuk membuat gawangnya tidak kemasukan lebih dari satu gol.
Pada fase akhir laga, timnas Indonesia berusaha mati-matian untuk menyamakan kedudukan. Namun semua pendekatan yang dilakukan, baik dari umpan diagonal, lemparan ke dalam panjang Arhan, maupun permainan bola pendek gagal menembus rapatnya pertahanan Guinea. Peluit panjang berbunyi, tiket Olimpiade pun menjadi milik wakil Afrika. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News