JABARNEWS | SUMEDANG – Banjir yang terjadi akibat pendangkalan dan penyempitan tiga anak Sungai Citarum di wilayah Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ketiga anak sungai itu yakni Sungai Cikijing, Kabupaten Bandung, Sungai Citarik dan Sungai Cimande di wilayah Kabupaten Sumedang.
Ketiga anak sungai tersebut yang menjadi biang banjir di Jalan Raya Bandung-Garut, tepatnya di depan pabrik PT Kahatex.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir meninjau lokasi banjir di area PT Kahatex, Jalan Raya Rancaekek-Cicalengka, Kabupaten Sumedang, Rabu (12/2/2020).
“Pengendalian banjir di lokasi tersebut sudah berlangsung yakni mulai dari normalisasi sampai pengerukan sungai. Kendati begitu, proses normalisasi masih terhambat karena ada lokasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Selain itu, Uu mengatakan bahwa jembatan yang menghalangi laju air kali akan dibongkar. Dia menambahkan, sejumlah upaya untuk mengendalikan banjir di lokasi tersebut diperkirakan selesai pada akhir 2020.
“Untuk masalah banjir ternyata sudah ada progres, sudah ada normalisasi pembangunan kali yang melewati Kahatex ini, tetapi belum bisa dimanfaatkan karena ada satu titik yang belum dikerjakan, dan itu kewenangan dari pemerintah pusat,” kata Uu.
“Jembatan yang ada di dalam sebenarnya pihak Kahatex sudah ingin dibongkar dan diluruskan. Sudah ada progres, yaitu sudah membuat pintu (air) yang lain. Sebenarnya izinnya sudah ada, tinggal teknis mungkin dalam beberapa hari juga bisa dibuka, berarti jalan (air) atau jembatan yang ada di sini, yang dianggap sedikit menghambat lajunya air, sudah bisa dibongkar,” lanjutnya.
Terkait masalah kemacetan, Uu meminta PT Kahatex untuk membuat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Selain itu, kata dia, PT Kahatex akan membuat tujuh pintu untuk memecah kerumunan.
“Dari pihak Kahatex sudah membuka tujuh pintu keluar untuk memecah kerumunan, dari wilayah Sumedang tiga pintu dan wilayah Kabupaten Bandung empat pintu,” tutupnya. (Ara)