“Itu sebagai sesuatu hal yang biasa, bahkan baik untuk syiar Ramadhan, bukan politisasi agama apalagi politik identitas,” bebernya.
Dia pun mendukung bakal calon presiden atau wakil presiden yang lain melakukan hal yang sama. Sehingga, dia menyarankan tokoh publik yang lain atau para calon pemimpin, untuk bisa mencontohkan hal-hal kebaikan seperti itu. “Nanti publik akan menilai dengan sendirinya,” ucapnya.
Menurut dia, yang sebenarnya adalah politik identitas yakni menjadikan tempat ibadah sebagai sarana kampanye, bahkan kampanye hitam menyerang dan menjelek-jelekan calon lain. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News