Waduh! Mensos Risma Sebut Potensi Kerugian Negara dalam Penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M, Tapi…

Mensos Risma
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini angkat suara tak ada tokoh dari kalangan perempuan yang diberi gelar pahlawan nasional pada tahun ini. (Foto: AP/Seth Wenig).

JABARNEWS | BADUNG – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan bahwa progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang pada 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK.

Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara Dalam Penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M per bulan, dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama pemerintah daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca Juga:  Perppu Reformasi Sistem Keuangan, OJK: Berpotensi Disharmonisasi

Bersama pemerintah daerah juga telah berhasil diperbaiki 41.377.528 data dan telah diterima 21.072.271 data usulan baru, yang sudah mendapatkan Bansos sebanyak 15.294.921 jiwa dan yang diusulkan masuk DTKS saja sudah ada sebesar 4.473.332 jiwa.

Risma juga menyampaikan potensi kerugian negara penyaluran Bansos sebesar Rp140 M per bulan dapat diselamatkan bersama dengan kerjasama KPK, Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Ditjen AHU Kenenterian Hukum dan HAM, Badan Kepegawaian Negara serta BPJS Ketenagakerjaan, yang mana sebanyak 493.137 penerima bansos yang gajinya di atas UMK, 23.879 ASN dan 13.369 data yang terdaftar pada Ditjen AHU, sudah dikembalikan ke Daerah untuk diverifikasi ulang.

Baca Juga:  KPK Panggil Kakak Hary Tanoe Terkait Kasus Korupsi Bansos

Dalam pertemuan ini, Mensos mengungkapkan, sejak menjabat, dia telah menerima banyak masukan dari BPK, BPKP dan lembaga lainnya terkait upaya pembersihan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga bulan Agustus 2023 sebanyak 68. 211.528 data sudah ditidurkan atau di-non ops-kan.

Baca Juga:  Korpri...Kerja Bersama, Setia Sepanjang Masa