JABARNEWS | BANDUNG – Jelang perayaan hari raya Idul Adha yang hanya tinggal menghitung jari diharapkan menjadi momontum pertumbuhan ekonomi masyarakat pada umumnya, terlebih sekarang ini masyarakat tengah di godok dengan adanya wabah serta pasca diberlakukannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang menurunkan penghasilan masyarakat.
Hal ini menjadi dasar Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang merurutkan momentum Idul Adha menghadirkan perputaran ekonomi di banyak sektor seperti peternakan, pertanian, transportasi, jasa jagal/pemotongan hewan, jasa distribusi, serta beberapa sektor terkait lainnya.
“Iduladha menjadi momentum meningkatkan kesejahteraan para pelaku bisnis terkait, sekaligus pemenuhan asupan gizi protein hewani bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata pria yang kerap disapa Kang Uu itu. Kamis (23/7/2020).
Mantan Bupati Tasik itu juga mengatakan, meskipun ditengah masa pandemi ataupun adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Uu juga berharap masyarakat tetap merasakan keharmonisan di perayaan Idul Adha sekarang ini.
“Hikmah berkurban dari sisi sosial di antaranya adalah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, juga mampu mengurangi ketimpangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial,” tuturnya.
Sementara itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus kerja sama dari seluruh pihak dalam mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 dalam momentum Idul Adha 1441 Hijriyah ini. Sehingga efektivitas dan kenyamanan dalam hari yang berkah ini tetap terasakan.
“Kepentingan kita bersama adalah bagaimana semua proses kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tanpa mengabaikan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru. Bagaimanapun kegiatan ini terutama kegiatan distribusi sangat rawan untuk mengumpulkan massa. Untuk itu, kiranya perlu kerja sama dan kolaborasi banyak pihak, terutama dari sisi pengawasan. Sangat dimungkinkan untuk melibatkan aparat dalam hal ini TNI/ Polri atau tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 masing-masing daerah,” katanya
Ia juga menekankan kepada pihak yang berperan dalam pendistribusian hewan kurban untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Hal lainnya yang tidak boleh lupa, kata Uu, yakni media pembungkus daging. Diusahakan agar tidak memakai plastik hitam dan digantikan dengan media lainnya yang jauh lebih aman dan sehat seperti besek. (Red)