JABARNEWS | CIAMIS – Sosok Vasco Ruseimy menggemparkan masyarakat Indonesia belakangan ini. Terlebih bagi warga Jawa Barat, khususnya Ciamis. Namanya mulai ramai diperbincangkan saat ia mengunggah videonya di kanal YouTube Macan Idealis.
Sedikit yang mengingat peran Vasco Ruseimy, pemilik kanal Macan Idealis yang mengunggah video wawancara budayawan gaek asal Betawi itu. Pernyataan di Ciamis tidak ada kerajaan, prasasti palsu buatan Belanda, atau Galuh artinya brutal, membuat masyarakat Ciamis murka. Pernyataan itu dikemukakan Ridwan Saidi di kanal YouTube Macan Idealis.
Sontak kanal Macan Idealis dibanjiri penonton, video yang diunggah Vasco telah ditonton sebanyak 22.000 kali. Selain itu video itu juga telah di-like 635 kali dan di-dislike 335 kali.
Subscriber Macan Idealis sendiri ada 565.000 akun. Sementara rata-rata viewnya mencapai 74.227 juta.
Maka tak heran jika video ‘Galuh Brutal’ banyak dihiasi iklan. Sudah bukan rahasia umum YouTuber banyak yang mendulang dolar dari adsense Google lewat konten-konten video mereka. Lalu berapa pendapatan Vasco dari iklan di kanal YouTube Macan Idealis?
Situs id.noxinfluencer.com menaksir penghasilan Macan Idealis mulai dari Rp 57,89 juta sampai Rp 202,67 juta. Itu hitungan per bulan. Dipastikan angka ini bisa bertambah dengan melonjaknya penonton video-video Vasco Ruseimy.
Situs yang menampilkan statistik kanal para influencer ini juga menyebut, penonton kanal Macan Idealis kebanyakan dari rentang usia 23 tahun sampai 34 tahun, disusul usia 35 tahun sampai 44 tahun. Ini berarti penonton Macan Idealis kebanyakan anak-anak muda.
Sementara video yang menampilkan pernyataan Babe Saidi ‘Galuh artinya Brutal’ diunggah pada Rabu, 12 Februari 2020 lalu dan telah ditonton 22 ribu kali, di-like 635 akun dan di-dislike 335 akun.
Kolom komentarnya pun dibanjiri kecaman dari masyarakat Ciamis. Total ada 837 komentar yang sebagian besar berasal dari warga Ciamis yang tidak terima dengan konten Macan Idealis.
Bahkan Vasco seolah memanfaatkan momen hebohnya ‘Galuh Brutal’ dengan mengganti judul videonya. Dari judul awal ‘Gegeer!! Babe Ridwan Saidi Gak Terima, Banyak Sejarah Yang Dimanipulasi Di Kurikulum’, berubah jadi ‘Gegeer!! Ridwan Saidi : Di Ciamis Ga ada Kerajaan Galuh, Galuh artinya brutal’.
Belakangan Vasco Ruseimy meminta maaf kepada warga Ciamis. Melalui akun Instagramnya, dia mengunggah video berdurasi 4:45 menit dan melayangkan permintaan maaf untuk warga Ciamis.
Vasco menyebut dia tidak bermaksud membuat gaduh apalagi melecehkan masyarakat Ciamis. Dia ingin merekonstruksi sejarah Indonesia termasuk Ciamis. (Red)