JABAR NEWS | BANDUNG – Pemerintah Jawa Barat menargetkan pada tahun 2018 mendatang seluruh Rumah Sakit (RS) di Jawa Barat dapat terakreditasi. Langkah tersebut sebagai upaya untuk terus memperbaiki pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mengingat UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Akreditasi Rumah Sakit menjadi salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua Rumah Sakit.
“Dengan daya upaya yang kita miliki, mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan secara bertahap di tahun 2017, 2018, hingga seluruhnya. Sehingga sebelum ayam berkokok di bulan Januari 2019, seluruh Rumah Sakit Jawa Barat sudah terakreditasi,” kata Aher, Kamis (07/09/2017).
Untuk itu Aher menginstrusikan Kepala Dinas terkait, supaya bekerja dengan sebaik-baiknya, dan sekeras-kerasnya. Terkhusus pada Kepala Dinas Kesehatan Ia meminta untuk memimpin proses akreditasi ini.
Hingga bulan Juni 2017, jumlah rumah sakit di Jawa Barat tercatat sebanyak 328 RS. Berdasarkan kepemilikan, terdiri dari Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 70 RS, Sementara Rumah Sakit Swasta terdapat sebanyak 258.
“Berdasarkan Status Kelulusan Akreditasi RS,dari 328 RS yang ada di Jawa Barat, baru 94 RS (28,7%) terakreditasi dan ada 234 RS (71,3%) dalam proses/belum akreditasi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan akan mendorong RS swasta dan pemerintah untuk segera melakukan proses akreditasi sehingga target 2018 dapat tercapai dan seluruh RS di Jawa Barat sudah terakreditasi.
“Upaya-upaya yang sudah dan akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam rangka menuju rumah sakit di Jawa Barat terakreditasi, antara lain mendorong RS Swasta dan Pemerintah segera melakukan proses akreditasi dan reakreditasi. Mengupayakan Akreditasi RS Pemerintah dari berbagai sumber dana (APBD II, BLUD, DAK Nonfisik). Serta Workshop Persiapan Akreditasi Rumah Sakit,” papar Dodo. (Nur)
Jabar News | Berita Jawa Barat
