JABARNEWS | KABUPATEN CIREBON – Jenazah korban penembakan teroris, Aiptu Dodon Kusdianto yang meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati Jakarta, tiba di rumah duka sekitar pukul 14.12, Selasa (28/8/2018).
Aiptu Dodon Kusdianto mengalami luka parah luka tembak sebanyak tujuh peluru di bagian dada sebelah kanan, kiri serta mulut, punggung dan lainnya.
Berdasarkan keterangan orangtua Dodon, SM Kardila mengatakan anaknya meninggal dunia setelah mengalami penembakan di jalan tol Kanci-Pejagan. Anaknya dikenal sangat pendiam tapi sangat bermasyarakat di Desa Barepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Isak tangis keluarga pecah saat menyambut kedatangan jenazah Aiptu Dodon Kusdianto di rumah duka, sekitar pukul 14.12, Selasa (28/8/2018), (Foto: One/Jabarnews)
’’Saya sudah mengingatkan agar Dodon selalu membawa senjata di pinggang. Ketika kejadian senjata diletakan di mobil, sehingga belum siap,” ungkap Kardila yang juga pensiunan Polri berpangkat Aiptu.
Kardila menambahkan, dia menduga penyebab kematian Dodon akibat luka tembak di bagian punggungnya. Akibat luka di punggung darah terus mengalir hingga akhirnya tidak kuat.
Korban sempat dibawa ke RS Mitra Plumbon dan di operasi pengambilan peluru. Akhirnya pihak keluarga membawa korban ke RS Polri Kramat Jati hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Jakarta.
Korban meninggalkan seorang istri bernama Riri Asniri dan kedua anaknya Aliya (8 tahun) dan Andrian (3,5 tahun) .
Kardila sempat menangis ketika sejumlah wartawan menanyakan harapan terhadap para pelaku. ’’Kami tidak terima dengan aksi ini. Anak saya sedang bertugas untuk anak istrinya. Kami berharap aparat segera menangkap dan mengadilinya,” kata Kardila sambil menangis.
Di rumah duka yang merupakan rumah orangtuanya tampak diliputi suasana sedih apalagi ketika anak Dodon, Aliya datang dari sekolah. Tampak anak berjilbab tersebut menangis mendengar bapaknya meninggal dunia. Akhirnya keluarga sempat menenangkan Aliya yang menangis hingga dibawa masuk ke dalam rumah. (One)
Jabarnews | Berita Jawa Barat