Aries Prihatin Masih Banyak Anak Di Kota Bandung Berpendidikan Rendah

JABARNEWS | BANDUNG – Calon Wakil Walikota Bandung, Aries Supriatna merasa prihatin dengan masih banyaknya anak-anak di Kota Bandung yang taraf pendidikannya rendah. Bahkan mereka tidak mampu melanjutkan sekolah ke tingkat SMA/SMK.

“Memang ada program wajib belajar 12 tahun, tapi pada kenyataannya di masyarakat masih banyak anak anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMP dan SMA. Apalagi itu banyak di Kota Bandung, tentunya ini sangat memprihatinkan,” jelas Aries kepada wartawan saat bersilaturahmi dengan ratusan kepala sekolah SMA swasta se-Kota Bandung di SMA YAS, Jalan PHH Mustopa, Jumat (19/1/2018).

Diungkapkan Aries, kondisi tersebut sangat ironis, terlebih Kota Bandung sama sekali tidak kekurangan sekolah SMA maupun SMK. Saat ini, kata di Kota Bandung terdapat 27 SMA Negeri dan sebanyak 109 SMA swasta. Belum lagi sekolah SMK, baik negeri maupun swasta.

Baca Juga:  Wow, Ustaz Yusuf Mansyur Kini Miliki Tempo.co

“Ini ironis di Kota Bandung masih banyak anak usia sekolah yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke tingkat SMA/SMK. Padahal sekolah kita banyak dan sangat mencukupi,” ujar Aries yang juga anggota badan anggaran DPRD Kota Bandung ini.

Menurutnya banyak hal yang menjadi faktor permasalahan pendidikan tersebuy.

Berdasarkan identifikasinya, banyaknya anak usia sekolah yang tidak melanjutkan ke tingkat SMA/SMK disebabkan karena belum meratanya kualitas sekolah serta adanya paradigma yang kurang tepat di masyarakat Kota Bandung.

Menurutnya, masih banyak warga yang beranggapan bahwa sekolah berkualitas baru dapat dihadirkan oleh sekolah-sekolah negeri. Akibatnya, hampir setiap tahun warga Kota Bandung selalu berbondong-bondong bahkan berebut mendaftarkan anaknya ke sekolah-sekolah negeri.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Akui Keunggulan Lulusan Fakultas Psikologi Unisba, Ini Indikatornya

“Semua orangtua ingin anaknya sekolah di Negeri. Padahal SMA Negeri di Kota Bandung itu hanya ada 27. Sangat terbatas. Justru di Bandung sekolah swasta yang mendominasi, jumlahnya mencapai 109,” katanya.

Dengan jumlah SMA swasta yang mencapai 109 sekolah ditambah dengan puluhan SMK negeri dan swasta, lanjutnya, siswa lulusan SMP seharusnya dapat terserap di sekolah-sekolah swasta maupun SMK di Kota Bandung.

Namun kenyataannya, para orangtua tidak serta merta mendaftarkan anak mereka di sekolah-sekolah swasta karena sebagian orangtua masih beranggapan bahwa sekolah swasta itu mahal dan kurang berkualitas.

“Jadi paradigma di masyarakat kita itu harus diluruskan. Sekolah swasta justru sekarang sudah bagus-bagus bahkan banyak yang kualitasnya diatas sekolah negeri. Paradigma ini yang harus diubah,” tuturnya.

Baca Juga:  Sebelum Memulai Hidup Sehat, dr. Decsa Medika Hertanto: Perhatikan Ini

Oleh karena itulah lanjut suami dari Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari ini, kedepan Pemerintah Kota Bandung harus mendorong agar siswa dari kalangan menengah ke atas agar mau bersekolah di sekolah-sekolah swasta. Sedangkan, sekolah-sekolah negeri yang memang memperoleh subsidi dan bantuan dari pemerintah diprioritaskan bagi anak-anak dari kalangan tidak mampu.

“Tapi tentu sekolah-sekolah swasta ini harus benar-benar dibantu oleh pemerintah agar ke depan seluruh sekolah swasta memiliki kualitas yang baik juga biayanya terjangkau. Sekarang kan masih ada kesan, sekolah swasta itu mahal. Jadi nanti tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah,” pungkasnya.