Bom 35 Kg Ditemukan di Kaki Gunung Ciremai, Suara Ledakan Terdengar dari Jarak 10 Km

JABARNEWS | MAJALENGKA – Sejumlah bom dengan berat total 35 kilogram ditemukan di kaki Gunung Ciremai, di Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Kecamatan Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat.

Bom dengan bahan peledak Triacetone Triperoxide (TATP) itu ditemukan tim Densus 88 dan Brimob Polda Jabar di Gunung Ciremai. Penemuan bom dilakukan berdasarkan pengakuan dari narapidana teroris Imam Mulyana.

Teroris tersebut ditangkap oleh di dekat Bandara Cakrabhuwana pada September 2017, karena menyusun rencana teror jelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Goa Sunyaragi, Kesambi, Cirebon.

Baca Juga: Karena Hal Ini, Oded M Danial Semakin Optimis Target Vaksinasi Tercapai Desember Mendatang

Baca Juga:  Atalia Kamil Dinobatkan Sebagai Perempuan Inspirasi Indonesia 2019

Usai pengakuan dari narapidana teroris Imam Mulyana, tim Penjinak Bom Brimob Polda Jabar, Satreskrim Polres Majalengka, dan tim Lapas Sentul mengawal pencarian bom di kaki Gunung Ciremai.

Berdasarkan informasi, bom yang diangkat dari lokasi penyimpanan berupa: bom toples besar, bom jaket, bom tempel pada mobil, dan bom dalam botol-botol untuk granat dengan sumbu bakar.

Penemuan bom dengan berat total 35 kilogram itu pun menghebohkan warga sekitar. Warga tak menyangka ada bom berdaya ledak tinggi di kaki Gunung Ciremai.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor, BMW Seruduk 4 Motor dan Xpander

Baca Juga:  Meski Terdampak PPKM, Pendapatan Pajak di Kota Bandung Naik Dibanding Tahun Lalu

“Warga yang mengantar petugas ke lokasi, awalnya tidak menyangka akan menemukan bom seberat 35 kilogram yang telah ditanam selama empat tahun,” ujar Udi, perangkat desa setempat, Minggu (3/10/2021).

Menurut dia, tiga hari lalu pun sejumlah warga sempat mendengar suara ledakan mirip bom di area kaki Gunung Ciremai. 

Ledakan mirip bom itu terdengar saat petugas melakukan penelusuran ke lokasi penyimpanan bahan peledak milik teroris.

Baca Juga: Bantu Bapaknya yang Sakit Paru-Paru, Siswi di Kabupaten Batubara Kerja Keras Biayai Tiga Adiknya

“Tiga hari kemarin, Kamis (30/9/2021), warga dengar suara ledakan, walaupun jangkauan 10 kilometer,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Pangandaran Perlu RPH Untuk Jaga Kualitas Daging

Sementara itu, Maman, warga yang mengantar petugas mengaku tidak tahu menahu kalau akan melihat bom seberat 35 kilogram tersebut. Menurut dia, sebagian bom lalu diledakkan.

“Saya tidak diberitahu petugas dari awal dan setelah ditemukan ternyata bom yang ditanam empat tahun dan ada sebagian bom yang diledakkan,” tutur Maman.

Baca Juga: Atap Ambruk di SDN Otista Kota Bogor Akan Diperbaiki Pakai Anggaran Rp200 Juta

Setelah ditemukannya bom tersebut, masyarakat akan memperketat orang asing yang masuk ke wilayah desa mereka.***