Ini Profil Paslon Bupati Dan Wakil Bupati Subang

JABARNEWS | SUBANG – Perhelatan Pilkada Subang 2018 digelar besok, Rabu (27/6/2018). Ada tiga Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, dua berasal dari wajah baru, sementara satu Paslon merupakan petahana.

Dilansir tintahijau.com, berikut sekilas profil masing-masing Paslon serta visi dan misinya:

1. H Ruhimat dan Agus Masykur Rosyadi

Paslon H Ruhimat-Agus Masykur Rosyadi merupakan salah satu yang turut serta dalam Pilbup Subang 2018. Mereka didukung koalisi besar partai PKS, PAN, PPP, Demokrat, Gerinda, dan Nasdem. Sebelum masuk politik, Ruhimat dikenal sebagai pengusaha sukses di Subang. Ia tercatat memiliki 145 hektare perkebunan kelapa sawit.

Sementara itu, Agus Masykur Rosyadi adalah politisi PKS yang telah duduk di kursi parlemen selama dua periode dari 2004-2014. Selain menjalani kegiatannya sebagai anggota legislatif, Agus juga mengajar di STMIK dan STT Texmaco Subang.

Pasangan yang menyebut diri mereka Jimat-Akur itu memiliki Visi Kabupaten Subang yang bersih, sejahtera, dan berkaratker. Untuk mewujudkan visi tersebut Ruhimat-Agus memiliki lima misi di bidang pemerintahan, infrastruktur, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

Baca Juga:  PP Persis Tetapkan 1 Syawal 1422 H Jatuh pada 13 Mei 2021

Sejumlah program yang akan dilaksanakan jika mereka terpilih di antaranya terkait penciptaan lapangan kerja, transparansi anggaran, serta optimalisasi pelayanan publik.

Di bidang ekonomi, Jimat-Akur akan fokus di pertanian, industri kreatif, ekonomi kerakyatan, perikanan dan kelautan, perdagangan, serta potensi kepariwisataan berbasis budaya dan kearifan lokal.

2. Imas Aryumningsih dan Sutarno

Imas Aryumningsih merupakan calon petahana yang mengikuti Pilbup Subang 2018. Ia menjabat bupati pada 2016 setelah menggantikan bupati sebelumnya, Ojang Sohandi yang tersangkut kasus korupsi. Sayangnya, Imas juga harus berurusan dengan KPK karena terjerat operasi tangkap tangan.

Pendamping Imas di Pilkada Subang adalah Sutarno, pensiunan TNI AU yang juga pernah membina dua pondok pesantren di Subang. Sejumlah jabatan yang pernah diemban Sutarno antara lain Komandan Skuadron Pendidikan 303, dosen muda Sesko AU, dan Perwira Penuntun Kelompok Sesko AU.

Baca Juga:  Polisi Bekuk 3 DPO Pelaku Kekerasan

Memiliki visi “Subang Motekar”, pasangan calon Imas-Sutarno ingin menjadikan masyarakat Kabupaten Subang yang sehat, cerdas, religius, dan sejahtera, dengan ditopang infrastruktur yang berkualitas dan merata.

Di bidang pelayanan publik, arah kebijakan yang akan diambil Imas-Sutarno adalah melaksanakan pelayanan satu pintu, memanfaatkan teknologi informasi, dan peningkatan kapasitas front line officer pada penyedia pelayanan publik.

Selain itu, pasangan nomor urut 2 tersebut bertekad meningkatkan ketersediaan air bersih, penataan perumahan dan kawasan pemukiman, meningkatkan kemandirian dan pangsa pasar produk UMKM, serta mengembangkan usaha pangan masyarakat dengan kegiatan Toko Tani Indonesia.

3. Dedi Junaedi dan Budi Setiadi

Dedi Junaedi merupakan mantan perwira menengah Polda Jawa Barat dengan pangkat terakhir komisaris besar polisi. Pria yang telah mengabdi selama 32 tahun di korps kepolisian itu merasa terpanggil untuk mengabdi di tanah kelahirannya, Subang, dengan maju menjadi calon bupati Subang.

Baca Juga:  Mengenal Faktor Penyebab Penyakit Pankreas Dan Cara Mendeteksinya

Adapun Budi Setiadi menghabiskan karier profesionalnya sebagai aparatur sipil negara di lingkungan pemerintahan Kabupaten Subang. Ia pernah menjadi camat Kalijati dan Pamanukan hingga mengemban tugas sebagai Sekretaris Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah pada 2008.

Untuk memajukan Kabupaten Subang, Dedi Junaedi-Budi Setiadi menawarkan lima misi yakni meningkatkan profesionalisme aparatur sipil negara dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah daerah serta meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar jalan, air, dan listrik.

Tiga misi lainnya adalah meningkatkan kualitas dan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sosial, meningkatkan daya saing daerah dalam investasi dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, serta mengaktualisasikan adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat