Jokowi: Rest Area Tol Jangan Diisi McDonald, Kentucky, Starbucks

JABARNEWS | BOYOLALI – Saat meresmikan ruas Tol Solo-Ngawi untuk segmen Kartosuro-Sragen sepanjang 35,2 kilometer (km) dengan total investasi sebesar Rp. 13 triliun, Senin (16/7/2018), Presiden Joko Widodo (Jokowi), menegaskan, pembangunan infrastruktur jalan tol juga harus memperhatikan pertumbuhan UMKM yang didukung dengan pemerintah daerah setempat.

”Saya titip, jalan tol bukan hanya memperlancar barang, jasa, dan orang, menurunkan biaya logistik. Pada kesempatan baik ini, tadi sudah disinggung oleh Menteri PU mengenai rest area, jangan sampai titik yang ada kegiatan ekonomi diisi oleh merek/brand asing, tapi diisi dengan produk makanan dan kerajinan lokal. Saya minta tiap-tiap rest area jualannya jangan McDonald, Kentucky, ataupun Starbuck. Namun sebaliknya, juga memperhatikan produk makanan lokal, seperti gudeg, sate, tahu guling, dan lainnya yang lokal,” katanya, dikutip

Baca Juga:  DPRD Karawang Desak Pemkab Serius Tangani Piutang

Selanjutnya Jokowi mengatakan, Jalan Tol Trans Jawa secara bertahap akan tersambung mulai dari Merak hingga Banyuwangi. Ruas Tol Kartasura-Sragen ini diharapkan menjadi konektivitas baru yang berdampak positif bagi ekonomi daerah dan nasional.

”Saya gembira karena Jalan Tol Kartasura- Sragen selesai dan bertahap ruas Tol Trans Jawa tersambung mulai dari Merak hingga Banyuwangi,” kata Jokowi dalam peresmian Ruas Tol Solo-Ngawi untuk segmen Kartosuro-Sragen di Boyolali.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeldjono mengatakan, ruas Tol Solo- Ngawi segmen Kartosuro-Sragen merupakan bagian dari delapan ruas Tol Trans Jawa yang ditargetkan bisa rampung sampai akhir tahun ini.

”Kita mulai dari ruas ini dulu segmen Kartosuro- Sragen. Kemudian berikutnya ada Sragen-Ngawi, Wilangan- Kertosono, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang- Semarang, dan sisanya ada di Jawa Timur,” ungkapnya.

Baca Juga:  Truk Tangki BBM di Cianjur Terjun Bebas ke Jurang Sedalam 70 Meter

Basuki menambahkan, ruas Tol Ngawi-Kertosono mulai dibangun sejak 2007 dan merupakan tol pertama yang mendapat dukungan pendanaan Viability Gap Fund (VGF) dari pemerintah kemudian terjadi perubahan badan usaha dari perusahaan Australia ke Jasa Marga dan Waskita TolRoadpada tahun2015.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani mengatakan, dari keseluruhan Jalan Tol Solo- Ngawi ditargetkan bisa rampung seluruhnya pada September 2018.

”Kita tentu sangat berharap diresmikannya jalan tol ini akan menjadi awal tersambungnya seluruh ruas Tol Trans Jawa di 2019,” katanya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menambahkan, pengoperasian infrastruktur Jalan Tol Solo-Ngawi juga diyakini perlahan dapat meningkatkan sektor pariwisata, baik yang ada di Solo maupun Ngawi.

Baca Juga:  Hari Ini dan Besok, BMKG Sebut 5 Provinsi Ini Berpotensi Banjir dan Bandang

Konektivitas ini penting sebagai upaya merangsang pertumbuhan ekonomi daerah. ”Pemerintah dan BUMN juga tidak akan berhenti sampai di sini. Setelah ini semua rampung, kami akan terus melakukan berbagai rangsangan kembali, salah satunya dengan membina dan mengelola UMKM pada setiap rest area,” ujar Rini.

Menurut Rini, Jalan Tol Solo- Ngawi merupakan salah satu ruas fungsional yang sangat berperan penting dalam melancarkan arus mudik Lebaran 2018 beberapa waktu lalu. Saat ini seluruh ruas fungsional dikebut kembali pengerjaannya sehingga sampai dengan akhir tahun ruas-ruas itu bisa dengan resmi beroperasi guna melayani perjalanan masyarakat. (Har)

Jabarnews | Berita Jawa Barat